Emosional seperti apa? Bagaimana pula kisah naik turun perjalanan VW Beetle selama 81 tahun produksinya? Semua ada di sini.
SEJARAH panjang produksi Volkswagen (VW) Beetle berakhir sudah pada 10 Juli 2019. Selama 81 tahun keberadaannya, lebih dari 23 juta mobil ini terjual di setidaknya 91 negara di seantero dunia, termasuk di Indonesia.
Perpisahan yang emosional dilansir perusahaan pembuatnya pada 31 Desember 2019. Lewat sebuah video. Video yang emosional. Judulnya, The Last Mile.
Angka 70 tahun yang menjadi nomor pelat kendaraan VW Beetle dalam video itu merujuk pada "ekspansi"-nya ke benua Amerika pada 1949.
Tak perlu terjemahan bahkan subtitle untuk menangkap salam perpisahan dari video ini. Lagu Let It Be milik The Beatles yang menjadi latar suara, makin menguatkan.
Pada suatu masa, VW Beetle yang punya beragam "kode" panggilan kesayangan di berbagai belahan Bumi ini adalah terobosan. Dia menjadi produk yang ditujukan bagi rakyat kebanyakan.
Namun, pada suatu masa yang lain, mobil ini dianggap bapuk juga. Ini ketika mobil-mobil kinclong dengan desain kekinian merajai jalanan. Namun, pasar masih menyambut kehadirannya.
Lalu, pada masa yang lain lagi, VW Beetle yang di Indonesia disebut VW Kodok jadi semacam klangenan. Barang collectible. Versi modern dari VW Beetle pun jadi barang mahal dan hanya diminati segelintir pencinta.
Ini cerita dari ujung ke ujung tentang VW Beetle. Buat memahami sisi emosionalnya, tulisan ini dilengkapi pula dengan dokumentasi dan data yang pernah dilansir sejumlah media dunia dari masa ke masa.
Setidaknya, menurut urutan hasil seleksi penghargaan Car of the Century (COTC) yang diumumkan pada 18 Desember 1999, VW Beetle masuk dalam 5 besar finalis. Ini adalah penghargaan untuk mobil yang dianggap paling berpengaruh di abad 20.
KEBERADAAN VW Beetle berawal dari keinginan Adolf Hitler. Iya, Adolf Hitler yang itu. Hitler yang pada hari-hari itu adalah penguasa Jerman.
Dia ingin ada mobil bagus tetapi harganya terjangkau oleh rakyat kebanyakan. Itulah spirit bahkan arti harfiah dari nama Volkswagen.
Mobil rakyat adalah terjemahan bebas dari nama Volkswagen. Adapun VW Beetle merupakan produk pertama sekaligus paling sukses dari pabrikan ini.
Mewujudkan mobil rakyat yang murah dan terbeli rakyat biasa tentu tak mudah. Saat itu, misalnya, ada Ford Model T macam Ford Mustang yang jadi simbol mobil bagus di Amerika Serikat, lalu ada Mini yang merajai dari Inggris.
Pertama kali dibikin pada 1938, VW Beetle diotaki Ferdinand Porsche.
Pada versi awal, militer jadi pasar utama, dengan Hitler mengendari versi convertible. Perang Dunia II sudah mulai terasa gelagat awalnya ketika mobil ini akhirnya diproduksi.
Pertama kali dibikin pada 1938, VW Beetle diotaki Ferdinand Porsche. Iya lagi, ini pendiri Porsche, pabrikan mobil juga.
Namun, ada versi lain yang menyebut bahwa rancangan asli VW Beetle adalah karya Béla Barényi sebagaimana dokumentasi Mercedes Benz. Rancangan lengkap tersebut bertahun 1925.
Béla Barényi adalah insinyur kelahiran Vienna. Dia pemegang sekitar 2.500 paten yang ratusan di antaranya masih menjadi standar industri otomotif sampai sekarang.
Awal diproduksi dan dipasarkan untuk versi sipil, VW Beetle ya hanya dikenal sebagai Volkswagen saja. Versi sipil diproduksi dalam jumlah signifikan pada kurun 1940, berturut-turut dengan seri Volkswagen 1200, 1300, 1500, 1302, dan 1303.
Setelah banyak terjual, mobil ini mulai punya panggilan Käfer. Ini adalah bahasa Jerman untuk beetle dalam bahasa Inggris atau kumbang. Mulai dari situlah pemasaran Volkswagen seri awal ini mulai disebut sebagai VW Käfer alias VW Beetle.
Di Perancis, sebutannya masih lumayan mirip dalam hal arti, yaitu Coccinelle. Terjemahan ke bahasa Inggris adalah ladybug, ladybird beetle, atau lady beetles. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah kepik.
Entah kenapa di Indonesia VW Beetle ini malah dipanggil VW Kodok. Ada yang tahu?
Pada 1949 VW Beetle masuk benua Amerika. Inilah awal dari mendunianya produk ini. Terutama setelah ada iklan yang pada masanya boleh dibilang jenius.
Jargon yang digaungkan, misalnya, "At Volkswagen, we don't worry about how our car look. We worry about how it works." Bahasa gaulnya, "Bodo amat dengan tampilannya, asal ngacir."
Itu baru jargon awal. Iklan terjeniusnya adalah ketika mereka menampilkan figur The Beatles pada kurun 1959. Simbol kesetaraan dan keragaman kultur, sekaligus ketenaran, tergenggam sudah.
Iklan yang mengiringi versi Lemon dari VW Beetle, meluncurkan tagline "Think small". Pesan yang disampaikan bahwa mobil ini mencitrakan kesan jujur, rendah hati, dan konservatif.
Pasaran VW Beetle pun melejit hingga 52 persen di Ameria Serikat, saat pasaran di Eropa justru anjlok 20-an persen, pada 1959.
Soal harga, Business Insider menyebutkan harga VW Beetle pada 1967 adalah 1.600 dollar AS. Nominal itu setara 12.000 dollar AS pada saat ini, atau sekitar Rp 163 juta menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per 20 Januari 2020.
Adapun Ford Mustang pada tahun yang sama dibanderol 2.700 dollar AS. Harga itu setara 20.600 dollar AS pada saat ini, atau sekitar Rp 281 juta.
Hasilnya, hingga 1972, produksi VW Beetle disebut mencapai 15 juta unit, melampaui rekor 40 tahun penjualan mobil terbanyak yang dipegang Ford Model T.
Cerita di atas merupakan ringkasan sederhana dari video The Rise and Fall of Volkswagen Beetle bikinan Business Insider yang pertama kali dilansir pada 2 September 2019:
Namun, ini bukan satu-satunya dokumentari dan data soal VW Beetle. Masih ada banyak. Yuk disimak di bagian berikutnya.
BIAR semangat ternganga, bahkan versi 1971 VW Beetle sudah menyarankan bahan bakarnya beroktan 91. Belum ternganga?
Oktan 91 itu jelas melebihi oktan dari Premium yang hanya 88 dan bahkan Pertalite yang memiliki oktan 90. Angka rekomendasi oktan VW Beetle ini mendekati milik Pertamax yang beroktan 92.
Video yang dilansir National Geographic berikut ini mengurai keajaiban desain VW Beetle berdasarkan perspektif perancangan otomotif pada saat itu.
Video ini menjelaskan juga bahwa tidak semua yang dikenal kebanyakan pengguna VW Beetle adalah menggunakan rancangan asli Ferdinand Porsche. Ini terjadi bahkan sebelum VW Beetle masuk Amerika Serikat.
Nah, buat yang benar-benar pengin tahu lebih detail lagi tentang fitur VW Beetle, video diari berikut ini layak banget ditonton.
Kenapa? Dengan gaya anak sekarang, mereka bisa menjelaskan beragam hal-hal menakjubkan sekaligus mengherankan dari fitur VW Beetle.
Bagaimana tidak mengherankan kalau baru tahu bahwa sistem semprotan air buat wiper kaca depan terhubung dengan ban cadangan? Nah, mulai bingung juga, kan? Tonton saja deh.
M E N U :
PERTANYAAN sesuai judul di atas wajar saja melintas kalau sudah menonton video-video tentang hal-hal keren di seputar VW Beetle di atas. Kenapa berhenti produksi kalau memang keren?
Business Insider edisi 14 September 2018 sudah menyitir kabar berakhirnya produksi VW Beetle ini. Indikator yang dipakai adalah anjloknya pemasaran.
Pada 2017, VW Beetle "hanya" laku 15.000 unit di Amerika Serikat. Itu anjlok drastis bahkan dibandingkan 420.000 yang dibukukan pada 1960-an.
CEO Volkswagen Amerika Serikat, Hinrich J Woebcken, dalam siaran pers yang dilansir Kamis (13/9/2018) sudah pula menyebut akhir produksi VW Beetle akan emosional.
"Beetle punya banyak fans. Bertahun-tahun, Beetle telah menjadi ikon kultural," ungkap Woebcken.
VW Beetle disebut berjaya pada 1968 ketika terjual 423.000 setahun di Amerika Serikat saja. Ingat, itu tahun 1960-an ya, bukan sekarang.
Popularitasnya juga didorong oleh kehadiran Beetle sebagai mobil balap yang dikasih nama Herbie dalam film besutan Disney berjudul The Love Bug. Dari sini juga sepertinya sebutan VW Beetle di Amerika Serikat adalah The Bug.
Henti produksi VW Beetle sebenarnya bukan hanya kali ini. Bahkan, yang berhenti diproduksi per 10 Juli 2019 adalah versi terbaru dan termodern Beetle. Karena, versi asli tak lagi diproduksi sejak 1979.
Seperti dilansir Forbes.com edisi 9 Juli 2019, henti produksi VW Beetle versi original terjadi pada empat dekade lalu. Pasar tak lagi antusias. Angka penjualan tak pernah lagi mencapai level tertingginya pada 1960-an.
Pada 1979, Itu era mobil yang lebih efisien, mobil dengan roda depan sebagai penggerak (front wheel drive atau FWD). Dan, mobil buatan Jepang mulai membanjir pasar, termasuk pasar Amerika Serikat.
Produk pabrikan VW yang mulai memakai sistem FWD adalah VW Golf. Versi pertamanya dilansir pada 1994.
Kombinasi antara VW Golf dan desain VW Beetle dilansir pada 1998, dikenal sebagai New Beetle yang diproduksi hingga 2010. Menyusul kemudian, dilansir Beetle (A5) mulai 2011, sekaligus menjadi varian terakhir VW Beetle.
Semua varian Beetle ini dinyatakan tak akan lagi diproduksi per 10 Juli 2019. Pabrik pembuatnya di Puebla, Mexico, akan dialihfungsikan untuk memproduksi produk-produk otomotif lain Volkswagen yang mengarah ke versi mobil listrik.
Buat pecinta versi retro, VW menyatakan masih akan memproduksi versi baru Microbus. Bedanya, versi baru akan bertenaga listrik.
Buat catatan saja, saat pasar VW Beetle di Amerika Serikat dianggap tamat pada 1980-an, pasar di negara lain malah menguat. Sayangnya, kejadian pada 2015 tak terjadi pada saat itu.
Pada 2015 terungkap bahwa Volkswagen mencurangi hasil uji emisi termasuk untuk Beetle versi diesel. Kasus ini berakhir dengan denda 30 miliar dollar AS yang harus dibayar Volkswagen pada 2018.
Nah, akankah riwayat VW Beetle benar-benar berakhir dengan pernyataan akhir produksi kali ini?