JEO - Peristiwa

Kegilaan demi Kegilaan Sepanjang F1 2021

Selasa, 21 Desember 2021 | 08:55 WIB

Berbeda dari musim balap tahun-tahun sebelumnya, penentuan juara Formula 1 2021 harus ditentukan sampai seri terakhir bahkan lap terakhir. Lewat drama yang menegangkan, lahir sang jawara baru yang mampu mengakhiri dominasi juara bertahan pemegang tujuh gelar juara dunia.

 

DEWI Fortuna seperti tak memayungi Max Verstappen selama 90 menit jalannya balapan Grand Prix F1 Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina, Uni Emirat Arab, Minggu (12/12/2021) malam.

Meski menempati start terdepan, pebalap Belanda itu tak kuasa membendung laju Lewis Hamilton yang mampu menyalipnya di tikungan 7 lap pertama walau diwarnai sedikit kontroversi.

Grand Prix Abu Dhabi berlangsung selama 58 lap. Selama 53 lap, Verstappen hanya bisa mengekor Hamilton yang tengah mengincar gelar juara dunia yang kedelapan.

Verstappen memang masih menempati posisi kedua. Namun, jaraknya dengan Hamilton terpaut hampir 12 detik, selisih yang cukup jauh untuk ukuran balapan sekelas F1 yang sering dijuluki sebagai jet darat.

Baca Juga: Klasemen Formula 1, Hamilton dan Verstappen Sengit hingga Akhir

Hingga berakhirnya lap ke-53, tak ada tanda-tanda Verstappen akan mampu mendekati Hamilton apalagi menyalipnya. Gelar juara dunia kedelapan dari pebalap 36 tahun itu tampak sudah di depan mata.

Namun, sebuah kejadian tak terduga terjadi di tikungan 14 lap ke-54. Mobil tim Williams yang dikemudikan Nicholas Latifi menabrak tembok dan mengalami kerusakan.

Latifi memang selamat tanpa mengalami cedera. Namun, bodi mobilnya yang melintang di lintasan harus dipindahkan. Demikian juga dengan puing-puing bodi yang berserakan.

Dibutuhkan alat berat untuk bisa mengevakuasi mobil balap yang beratnya mencapai hampir 700 kilogram itu.

Demi keselamatan pebalap lain, safety car terpaksa masuk ke lintasan selama proses evaluasi mobil Latifi. Tujuannya untuk mengontrol laju pebalap dan memastikan adu cepat ditangguhkan sementara.

Meski tetap melaju di atas trek, para pebalap dilarang saling mendahului selama masih ada safety car. Mereka harus tetap ada di posisinya masing-masing sebelum terjadinya insiden.

Situasi inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh Red Bull, tim yang menjadi tempat Verstappen bernaung.

Baca Juga: Max Verstappen Ungkap Rahasia Keajaiban di Lap Terakhir F1 GP Abu Dhabi

Tak cuma diuntungkan karena bisa memangkas jarak dengan Hamilton, selama proses evakuasi mobil Latifi, Verstappen diminta masuk ke pit dan mengganti ban kompon keras (hard) ke kompon lunak (soft).

Sebaliknya, Mercedes (tim Hamilton) memilih strategi yang berbeda. Sang juara bertahan diminta tetap bertahan di trek dengan ban kompon keras. 

Pada lap ke-57, proses evakuasi mobil Latifi dan pembersihan puing-puing sepenuhnya selesai. Safety car keluar lintasan. Artinya, balapan tinggal tersisa satu putaran.

Setelah safety car keluar trek, Verstappen langsung melesat. Meski berupaya dibendung Hamilton, Verstappen berhasil menyalip sang juara bertahan di tikungan 9.


Kondisi langsung berbalik 180 derajat.

Verstappen dengan secepat kilat mampu menjauh dan akhirnya tak terkejar lagi oleh Hamilton. Ia melintas garis finis di posisi terdepan dengan keunggulan 2 detik di depan Hamilton.

Sang juara dunia baru pun lahir!

Baca Juga: Profil Max Verstappen, Pemutus Dominasi Lewis Hamilton di Formula 1

Drama safety car di Abu Dhabi hanya satu dari banyak keseruan dari perhelatan F1 2021, terutama duel-duel yang melibatkan Hamilton dan Verstappen.

Dari 22 seri balap sepanjang musim 2021, 18 di antaranya dimenangkan oleh Verstappen dan Hamilton. Artinya hanya ada empat balapan yang dimenangi oleh pebalap selain keduanya.

Baik Verstappen maupun Hamilton juga mampu mendominasi podium 1-2 dalam 14 balapan.

Banyak media-media balap maupun praktisi balap ternama menggambarkan F1 2021 dengan menyertakan kata "madness" ataupun "insane" yang mencerminkan betapa banyaknya kegilaan pada musim ini.

Baca Juga: EXPLAINED: Understanding one of the most chaotic, controversial title showdowns in F1 history

Hal itu bahkan diakui juga oleh Verstappen.

“Pada dasarnya, Anda tidak akan bisa menuliskannya, balapan gila di seri terakhir. Ini merangkum keseluruhan musim,” kata Verstappen dalam Red Bull Open Media Session, Senin (13/12/2021) malam WIB.

JEO Kompas.com merangkum sejumlah momen menegangkan yang sempat terjadi dalam beberapa seri balap F1 2021.

Klik pada salah satu topik jika Anda hanya ingin membaca salah satunya atau gulirkan ke bawah apabila ingin membaca secara utuh:

 Panas Sejak Seri Pembuka

 Insiden Pecah Ban di Baku

 Senggolan Maut di Silverstone

♦ Tabrakan Monza

 Drama Hukuman 10 Detik di Jeddah

Panas Sejak Seri Pembuka

Genderang persaingan antara Verstappen dan Hamilton telah dimulai sejak seri pembuka di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 28 Maret 2021.

Berlangsung dalam 56 lap, Verstappen dan Hamilton silih berganti memimpin jalannya balapan lewat strategi pitstop.

Drama sesungguhnya baru terjadi pada penghujung balapan saat keduanya berduel satu lawan satu di tiga lap tersisa.

Pada lap 54, Verstappen mampu menyalip Hamilton di sisi luar tikungan 4.

Namun, tak lama setelah memimpin balapan, Verstappen diminta pengawas balapan untuk mengembalikan posisi terdepan ke Hamilton karena pelanggaran batas trek.

Suara Hamilton saat komplain mengenai pelanggaran batas trek oleh Verstappen ini terdengar dengan jelas lewat radio tim.

"Dia melewati saya lewat luar trek," ujar Hamilton.

"Dia melewati saya lewat luar trek," ujar Hamilton.

Tak lama setelah itu, Verstappen mendapat instruksi dari timnya untuk membiarkan Hamiton lewat baru setelah itu adu salip menyalip diperkenankan kembali.

"Biarkan Lewis lewat, biarkan Lewis lewat," ucap instruksi dari kru Red Bull yang masuk ke radio tim Verstappen.

Setelah dilewati, Verstappen tak mampu lagi untuk menyalip Hamilton. Pada akhirnya ia harus puas finis di posisi kedua dengan selisih 0,745 detik.

Dalam regulasi balap dunia seperti F1 dan MotoGP, pebalap dilarang menyalip apabila mengabaikan batas trek.

Baca Juga: Mengenal Aturan Track Limit yang Bikin Quartararo Ngamuk Gagal Podium

Di F1, pebalap yang melanggar akan diberi peringatan lebih dulu dari pengawas balapan.

Jika mengabaikannya, maka pebalap yang bersangkutan akan diberi hukuman penambahan waktu 5 detik setelah balapan usai.

Usai balapan, Verstappen meyakini mampu finis di depan Hamilton dengan jarak di atas lima detik apabila tetap dibiarkan berada di depan. 

Karena itu, ia kesal dengan keputusan timnya yang memilih mengikuti instruksi pengawas lomba dan membiarkan Hamilton lewat.

"Saya bisa dengan mudah mendapatkan lima detik. Saya lebih suka kalah seperti itu (dihukum penambahan waktu usai balapan) daripada menjadi yang kedua seperti ini (membiarkan Hamilton lewat saat balapan)," kata pebalap 24 tahun itu seperti dikutip dari Crash.net.

Cuplikan keseruan persaingan Verstappen dan Hamilton di lap-lap terakhir GP Bahrain bisa dilihat lewat video di bawah ini:

 

Insiden Pecah Ban di Baku

Berlangsung pada 6 Juni, GP Azerbaijan menjadi seri balapan keenam dari F1 musim 2021.

Balapan yang dihelat dalam 51 lap itu mengambil lokasi di sirkuit jalan raya Baku, Ibu Kota dari negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Sampai lap ke-46, Verstappen terlihat nyaman di posisi pertama tanpa gangguan berarti sampai kejadian tak terduga ia alami di trek lurus lap ke-47.

Hamilton mengawali balapan dari posisi kedua sedangkan Verstappen di posisi ketiga. Adapun pole position ditempati pebalap Ferrari Charles Leclerc.

Meski start di posisi kedua, Hamilton sudah memimpin balapan sejak lap kedua.

Ia mampu melibas Leclerc di tikungan 1 lap kedua dan memperlebar jarak hingga 1 detik.

Pada lap ke-29, Verstappen mulai memimpin jalannya balapan setelah unggul lewat strategi pitstop. Ia terus menjauh dengan keunggulan 6,6 detik dari pebalap posisi kedua, Sergio Perez.

Sampai lap ke-46, Verstappen terlihat nyaman di posisi pertama tanpa gangguan berarti sampai kejadian tak terduga ia alami di trek lurus lap ke-47.

Saat tengah memacu mobilnya dalam kecepatan penuh di trek lurus, ban depan sebelah kiri mobil Verstappen pecah dan membuatnya menabrak pembatas trek.

Verstappen terlihat sangat kesal dan sempat menendang mobilnya saat hendak berjalan keluar lintasan.

Baca Juga: Misteri pecah Ban Verstappen

Kondisi mobil Verstappen yang rusak berat membutuhkan proses evakuasi.

Demi keselamatan pebalap, balapan ditangguhkan untuk sementara pada lap ke-49.

Saat start ulang, Sergio Perez, Lewis Hamilton, dan Sebastian Vettel menduduki tiga peringkat teratas.

Drama terjadi saat start. Hamilton gagal mengendalikan mobilnya dan keluar lintasan saat hendak melibas tikungan pertama.

 

GP Baku akhirnya dimenangi Sergio Perez, diikuti Pierre Gasly di posisi kedua dan Sebastian Vettel di posisi ketiga.

Hamilton yang masih sempat kembali ke trek harus puas finis di posisi ke-15.

Berbicara setelah balapan, Verstappen menyalahkan Pirelli atas apa yang dialaminya. Ia juga tak puas dengan penjelasan dari produsen ban pemasok tunggal untuk balapan F1 tersebut.

“Pirelli menyesali apa yang terjadi di sini hari ini, tetapi itu tidak mengubah apapun pada balapan dan hasil yang saya dapatkan di sini. Tentu saja saya kesal karena apa yang terjadi hari ini. Ini balapan yang cukup mudah bagi saya," ucap Verstappen seperti dikutip dari Motorsport.com.

 

Senggolan Maut di Silverstone

Balapan GP Inggris menjadi seri ke-10 yang dihelat di Sirkuit Silverstone pada 18 Juli 2021.

GP Inggris sudah menyajikan ketegangan sejak lap pertama.

Verstappen dan Hamilton yang memulai balapan dari posisi 1 dan 2, langsung mempertontonkan gaya balap yang agresif selepas start.

Verstappen yang memulai balapan dari urutan pertama berhasil mempertahankan posisi terdepan meski terus ditekan oleh Hamilton di setiap tikungan.

Mobil Verstappen tergelincir keluar lintasan setelah ban belakang kanannya bersenggolan dengan sayap dan ban depan kiri mobil Hamilton.

Ketatnya persaingan Verstappen dan Hamilton pada akhirnya mencapai puncak di tikungan 9 atau copse corner.

Mobil Verstappen tergelincir keluar lintasan setelah ban belakang kanannya bersenggolan dengan sayap dan ban depan kiri mobil Hamilton.

Dalam tayangan ulang, Hamilton saat itu terlihat sedang berusaha menyalip Verstappen dari sisi dalam.

Insiden tersebut membuat Verstappen gagal melanjutkan balapan. Ia bahkan sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Adapun Hamilton tetap bisa melanjutkan balapan dengan hukuman penalti 10 detik.

Meski dihukum, Hamilton tetap tampil impresif dan akhirnya mampu memenangi balapan di kandangnya itu.

Ia berselebrasi dengan berlari menyapa para pendukungnya di tribune dengan membawa Bendera Inggris.

Usai balapan, team principal Red Bull Christian Horner menganggap Hamilton mengemudi dengan sangat sembrono.

Ia menilai, manuver yang dilakukan Hamilton di tikungan 9 adalah cara yang tidak pantas dilakukan seorang pebalap profesional.

"Semua pebalap pasti tahu Copse Corner adalah tikungan cepat. Anda tidak boleh menancapkan roda di bagian dalam Copse Corner," ujar Horner seperti dikutip dari Daily Mail.

"Saya sangat kecewa karena pebalap sekaliber Lewis Hamilton melakukan manuver berbahaya seperti itu. Hamilton pasti tahu tindakannya salah dan berbahaya," kata dia.

"Hamilton telah membuat pesaingnya dilarikan ke rumah sakit. Sangat berbahaya. Itu adalah kemenangan palsu," ucap Horner lagi.

Baca Juga: Verstappen Kecelakaan akibat "Ulah" Hamilton, Bos Red Bull Murka

Secara terpisah, Hamilton menilai dirinya pantas menang.

"Saya tidak tahu Verstappen saat ini berada di rumah sakit. Namun, itu tidak mengubah kemenangan saya karena ini adalah balapan," kata Hamilton, dikutip dari situs BBC Sport.

"Saya tentu akan senang jika bisa balapan tanpa bertabrakan. Namun, Verstappen terlalu agresif dan risiko itu (bertabrakan) pasti ada," tutur Hamlton.

"Saya berharap Verstappen baik-baik saja. Akhir pekan ini kami sangat membutuhkan poin dan saya berhasil mewujudkannya," ucap dia menambahkan.

Sementara itu, melalui akun sosial medianya, Verstappen mengabarkan bahwa kondisinya baik-baik saja.

Namun, ia tetap menyesalkan manuver yang dilakukan Hamilton maupun selebrasi yang dilakukannya setelah balapan.

“Saya sangat kecewa disingkirkan dengan cara seperti ini. Hukuman yang diberikan (pada Hamilton) tidak sama sekali membantu kami dan tidak adil mengingat manuver berbahaya yang dilakukan Lewis di jalurnya. Menonton selebrasi (Hamilton) setelah balapan saat saya masih di rumah sakit adalah perilaku yang tidak sopan dan tidak sportif, tetapi kami harus segera melupakannya," tulis Verstappen.

Tabrakan di Monza

F1 GP Italia 2021 dihelat di Sirkuit Monza pada 12 September.

Pada balapan ini, baik Verstappen maupun Hamilton sama-sama gagal finis.

Balapan berlangsung dalam 53 lap. Namun, Verstappen dan Hamilton gagal mengikuti lomba sampai akhir setelah bertabrakan pada lap ke-26.

Pada insiden di Monza, bodi mobil Verstappen sampai menimpa mobil Hamilton. Untungnya, ada perangkat Halo yang menyangga bodi mobil agar tidak ikut menimpa kepala Hamilton.

Perangkat Halo adalah perangkat keselamatan berbentuk setengah lingkaran yang dipasang tepat di atas ruang kemudi.

Balapan F1 GP Italia dimenangi pebalap McLaren Daniel Ricciardo diikuti rekan setimnya, Lando Norris di posisi kedua.

Melengkapi podium, ada pebalap Mercedes yang juga rekan setim Hamilton, Valtteri Bottas.

Baca Juga: Hasil F1 GP Italia: Drama Tabrakan Hamilton-Verstappen, Ricciardo Menang

Verstappen dan Hamilton punya pandangan yang berbeda terkait kecelakaan yang mereka alami.

Hamilton enggan berkomentar terlalu banyak atas apa yang dialaminya dan Verstappen.

“Saat masuk ke tikungan 1, saya di depan. Saya masih di depan saat masuk ke tikungan 2, dan setelah itu dia sudah di atas (kepala) saya," kata juara dunia tujuh kali itu, seperti dikutip dari Motorsport.com.

Sementara itu, Verstappen menyalahkan Hamilton. 

Dikutip dari situs Formula 1, Verstappen menilai Hamilton sudah menutup ruang gerak mobilnya untuk bisa menyalip.

Pada akhirnya, pengawas balapan menganggap Verstappen bersalah atas insiden tersebut. Ia pun dijatuhi hukuman turun tiga posisi start pada balapan selanjutnya di Rusia.

Drama Hukuman 10 Detik di Jeddah

Arab Saudi untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah F1. Balapan yang berlangsung pada 6 Desember mengambil lokasi di Jeddah, tepatnya di Sirkuit Corniche yang terletak persis di pinggir Laut Merah.

GP Arab Saudi menyuguhkan persaingan ketat antara Hamilton dan Verstappen. Puncak dari persaingan keduanya terjadi pada lap ke-37. Verstappen saat itu sedang memimpin balapan diikuti oleh Hamilton di belakangnya.

Insiden lap ke-37 membuat Verstappen harus menerima hukuman penalti lima detik karena melanggar aturan batas trek. Tidak hanya itu, Verstappen juga diperintahkan pengawas lomba untuk membiarkan Hamilton menyalip.

Menjelang tikungan 1, Hamilton berupaya untuk menyalip Verstappen. Namun, usaha Hamilton tidak berbuah hasil setelah Verstappen "sengaja" melebar dan memotong jalur untuk mempertahankan posisi terdepan.

Baca Juga: Arab Saudi, Negeri Konservatif yang Berambisi Helat Formula 1

Insiden lap ke-37 membuat Verstappen harus menerima hukuman penalti lima detik karena melanggar aturan batas trek. Tidak hanya itu, Verstappen juga diperintahkan pengawas lomba untuk membiarkan Hamilton menyalip.

Setelah mendengar perintah tersebut lewat radio tim, Verstappen langsung melambatkan mobilnya untuk memberi ruang kepada Hamilton menyalip. Namun, Hamilton di luar dugaan justru menabrak Verstappen dari belakang.

Lewat radio tim, Hamilton mengaku tidak tahu jika Verstappen diperintahkan untuk membiarkan dirinya menyalip. Hamilton justru menduga jika Verstappen sengaja melambat dan menguji rem mobilnya.

Beruntung insiden tersebut tidak menyebabkan kecelakaan fatal. Hamilton dan Verstappen secara berurutan berhasil menyelasaikan balapan sampai garis finis.

Beberapa jam setelah balapan berakhir, drama yang melibatkan Hamilton dan Verstappen kembali berlanjut setelah pengawas lomba memanggil keduanya. Panggilan itu berkaitan dengan insiden tabrakan Verstappen dan Hamilton pada tikungan 27 lap ke-37.

Setelah melihat data dan mendengar penjelasan kedua pebalap, pengawas lomba memutuskan menghukum Verstappen penalti 10 detik.

Dalam keterangannya, pengawas lomba menilai Verstappen bersalah atas insiden di tikungan 27. Verstappen dinilai menginjak rem secara mendadak dan menyebabkan Hamilton tidak bisa menghindari tabrakan.

Beruntung bagi Verstappen karena hukuman tersebut tidak membuatnya kehilangan podium kedua. Verstappen tetap berhak menempati peringkat kedua karena unggul lebih dari 16 detik atas Bottas yang finis di urutan ketiga.

Hamilton mengkritik keras karakter dan gaya balapan Verstappen. Ia secara tidak langsung menyebut Verstappen salah satu pebalap paling "bengal" yang pernah dihadapinya.

"Saya telah bersaing dengan banyak pebalap selama 28 tahun berkarier. Saya juga telah menemukan banyak pebalap dengan karakter yang berbeda. Ada banyak pebalap top yang sering melampaui batas. Mereka sering melanggar atau tidak memikirkan aturan balapan, Verstappen salah satunya," ucap Hamilton seperti dikutip dari situs Sky Sports.

Baca Juga: Hamilton: Verstappen Melampaui Batas!

"Saya telah menghindari tabrakan pada banyak kesempatan ketika bersaing dengan pebalap-pebalap itu. Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan hal-hal seperti itu. Sebab, Anda hidup untuk bertarung dan bersaing. Itu (selalu ingin bersaing) juga selalu saya lakukan," ujar pebalap asal Inggris itu menambahkan.

Di sisi lain, Verstappen membela diri atas insiden tersebut. Saat itu, ia mengaku bingung karena Hamilton tak kunjung menyalip padahal sudah diberikan ruang.

"Saya memang melambatkan mobil. Saya ingin membiarkan dia (Hamilton) menyalip. Jadi, saya mengubah posisi mobil ke kanan. Namun, dia tidak menyalip dan kemudian kami bersenggolan. Saya tidak begitu mengerti apa yan terjadi di sana," kata Verstappen dikutip dari Motorsport.com.

Hasil F1 GP Arab Saudi membuat persaingan perebutan gelar juara dunia dunia semakin sengit karena jumlah poin Verstappen dan Hamilton menjadi sama, yakni 369,5 poin.

Untuk pertama kalinya sejak 1974, ada dua kandidat juara yang punya raihan poin sama sebelum seri penentuan di balapan penutup. 

 

F1 2021 kini telah rampung. Kesuksesan Verstappen menjadi juara dunia untuk pertama kali memupus harapan Hamilton yang tengah berupaya jadi juara untuk kedelapan kalinya.

Meski gagal membawa Hamilton kampiun di kategori pebalap, Mercedes masih yang terbaik di kategori konstruktor. Untuk kedelapan kalinya secara beruntun, pabrikan asal Jerman itu sukses menjadi juara dunia.

Kini, para pebalap dan kru tim F1 punya waktu tiga bulan untuk beristirahat sebelum datangnya musim 2022. Apabila tidak ada kendala, F1 2022 akan dimulai di Bahrain pada 22 Maret tahun depan.

Para pecinta F1 di seluruh dunia tentu berharap musim balap tahun depan bisa dimulai tepat waktu tanpa ada lagi kendala pandemi. Dan yang paling penting, kegilaan dan segala keseruan yang terjadi pada musim ini bisa terulang kembali pada musim depan.

Semoga!