INDONESIA sejatinya rawan bencana. Terdapat banyak gunung api aktif, berada di atas pertemuan lempeng-lempeng Bumi, dan memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi, adalah sebagian di antara berderet penyebab kerawanan tersebut.
Belum usai kabar dan penanganan longsor di Kabupaten Bogor dan banjir di wilayah Ibu Kota, warga di bantaran sepanjang Bengawan Solo di Jawa Tengah pun sudah diminta mewaspadai luapan sang kali.
Ada sejumlah otoritas di Indonesia yang fungsi dan tugasnya terkait dengan mitigasi dan atau penanganan bencana alam. Situs web instansi-instansi itu juga sebenarnya menyediakan informasi mengenai kerawanan dan peristiwa bencana.
(Simak juga: Sungai Bengawan Solo Siaga Merah)
Selain itu, akun-akun media sosial lembaga-lembaga tersebut juga rajin membagikan perkembangan informasi terbaru terkait kerawanan dan atau peristiwa bencana.
Berikut ini beberapa di antara sumber informasi yang dapat dijajal sebagai rujukan awal:
1. Badan Geologi
Data prakiraan kerawanan pergerakan tanah, misalnya, rutin diunggah Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rentang waktu prakiraan adalah per bulan.
Dalam bahasa awam, pergerakan tanah ini kerap terlihat sebagai peristiwa longsor.
Dari alamat web yang sama, bisa pula didapatkan prakiraan itu per wilayah. Salah satunya untuk Jawa Barat, seperti pada gambar di bawah ini.
Untuk mencari tahu prakiraan serupa per provinsi dan kabupaten kota, kunjungi (klik) saja link ini. Data bulan-bulan sebelum dan atau sesudah Februari 2018 tinggal mengeksplorasi link alamat tersebut.
Hasil pemeriksaan atas peristiwa longsor juga disampaikan lewat alamat situs web yang sama. Situs ini pun menyediakan informasi dan pembaruan kabar (update) yang cukup rinci terkait geologi dan risiko kebencanaannya, seperti gunung api dan gempa.
2. Petabencana.id
Informasi banjir di Kota Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya dapat dipantau secara realtime antara lain melalui situs web petabencana.id. Situs ini merupakan proyek global berbasis pemrograman open source.
Tampilan situs tersebut bisa dilihat dan dijajal seperti di bawah ini:
Informasi banjir juga bisa diakses melalui situs Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setiap provinsi. Laporannya tidak real time, tetapi runtut berdasarkan rentang waktu tertentu.
Untuk DKI Jakarta, situs web BPBD DKI Jakarta bisa diakses di sini. Peristiwa banjir di sepanjang aliran Sungai Ciliwung sejak Senin (5/2/2018) dikabarkan runut setiap jeda waktu tertentu.
Salah satu contoh pelaporannya adalah:
Seperti halnya situs web dari Badan Geologi, data-data dalam situs web BPBD juga tak cuma satu macam. Untuk banjir saja, ambil contoh, tersedia pula laporan analisis atas kumpulan data peristiwa bencana ini.
Tersedia pula data seperti prakiraan cuaca, tinggi muka air sungai di kawasan, dan bahkan implikasi atas peristiwa alam seperti gerhana bulan pada Rabu (31/1/2018).
Informasi-informasi terkait kebencanaan serupa dapat pula ditemukan di situs web Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Baik situs web BNPB maupun BPBD tak jarang menampilkan infografis dan atau tayangan tentang persiapan dan langkah saat menghadapi bencana.
3. Soal sungai dan tata ruang
Khusus terkait daerah aliran sungai (DAS), ruang hijau, air tanah, dan tata ruang, ada pula sejumlah website yang bisa menjadi tujuan untuk pencarian informasi. Situs web milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan salah satunya.
Kementerian tersebut punya Sistem Informasi Pengelolaan DAS yang situs web-nya dapat diakses di link ini. Berbagai peta dan informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan—cukup erat berkelindan dengan urusan mitigasi dan penanganan bencana—ada di dalamnya.
Di level provinsi, DKI Jakarta memiliki Sistem Informasi Penataan Ruang Jakarta (SiPRaJa) yang dapat diakses di sini. Tampilan dan data interaktif tersedia di situs yang diinisiasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta tersebut.