JEO - Peristiwa

Serba-serbi Piala Oscar, Dari Sejarah Hingga Ekspresi Politik...

Senin, 28 Maret 2022 | 08:39 WIB

ACADEMY Award atau biasa disebut Oscar adalah ajang penghargaan tertinggi insan perfilman di Amerika Serikat.

Penghargaan ini diberikan kepada para pelaku industri film sejak 1929 dan masih berlanjut hingga kini. 

Para pemenang menerima sebuah piala berbentuk patung manusia yang biasa disebut Piala Oscar. Piala itu berlapis emas 24 karat.

Tim JEO Kompas.com telah merangkum sejumlah informasi penting dan menarik soal Piala Oscar dari waktu ke waktu. 

Simak selengkapnya...

 

Anda dapat membaca artikel ini secara runut atau memilih topik relevan dengan klik menu berikut ini: 

Sejarah Academy Award     ◊     Serba 10 di Academy Award     ◊     Penolakan Brando & Ekspresi Politik di Ajang Oscar

Sejarah Academy Award

Sejarah Academy Award dimulai pada tahun 1927, ketika Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) dibentuk. 

Awalnya, AMPAS didirikan untuk mengurusi soal ketenagakerjaan insan perfilman di Amerika Serikat, bukan perkara penilaian karya. 

Selain itu, AMPAS yang berbentuk komite menjadi wadah bagi insan perfilman untuk bertukar pikiran dalam hal produksi dan penerapan teknologi baru.  

Pada Mei 1928, AMPAS menginisiasi sebuah ajang penghargaan bertajuk Academy Award of Merit. 

Gelaran perdana Academy Award of Merit ini direncanakan meliputi film-film yang sudah tayang selama periode 1 Agustus 1927 hingga 31 Juli 1928. Seluruh film terbagi ke dalam 12 kategori. 

Rencana itu pun terlaksana. Academy Awards perdana dihelat pada tanggal 16 Mei 1929 di Hotel Hollywood Roosevelt, Los Angeles, California. Sebanyak 270 orang  hadir dalam acara itu. 

Dalam acara perdana, panitia menyerahkan daftar nama peraih Piala Oscar ke media massa tiga bulan sebelum acara dilangsungkan. 

Setelah acara penghargaan itu, panitia juga menggelar perayaan pascapenganugerahan Piala Oscar perdana di Mayfair Hotel. Tamu dikenakan tiket seharga $ 5. Perayaan ini singkat saja, hanya 15 menit.

Mekanisme pemberian penghargaan sedikit mengalami perubahan pada penyelenggaraan kedua Academy Award tahun 1930.  

Panitia baru menyerahkan daftar nama peraih penghargaan ke media massa di malam piala diberikan, bukan lagi tiga bulan sebelum gelaran acara. Catatannya, media massa tidak diperkenankan mempublikasinya terlebih dahulu sebelum acara selesai digelar. 

Format ini bertahan selama bertahun-tahun  hingga pada tahun 1939 sebuah koran bernama Los Angeles Time melanggar perjanjian itu dengan mempublikasikan daftar peraih piala sebelum acara berakhir. 

Hal ini menyebabkan permasalahan besar dalam dunia perfilman pada saat itu. 

Sejak momen tersebut, AMPAS merahasiakan daftar peraih Piala Oscar dari pihak manapun. Nama peraih penghargaan dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan baru dibuka pada saat malam penganugerahan. 

Seiring perkembangan waktu, Academy Award bertransformasi  menjadi ajang penghargaan tertinggi di Amerika Serikat, bahkan popularitasnya menggapai seluruh dunia hingga saat ini.

Dari awal digelar hingga 1953, Academy Award hanya menjadi tontonan bagi masyarakat AS. Tetapi, sejak 1969, acara tersebut disiarkan secara internasional dan menjadi tontonan wajib bagi pelaku hingga peminat perfilman sedunia. 

 

 Bagaimana dengan asal usul nama Oscar? 

Ada tiga sumber kisah yang dapat menjadi petunjuk mengapa "Oscar" dipilih sebagai nama bagi piala dalam Academy Award.

Kisah pertama datang  dari aktor Bette Davis. Ia mengeklaim, nama "Oscar" berasal darinya. Sebab, bagian belakang patung terlihat seperti suaminya, Harmon Oscar Nelson. 

Sementara, kisah kedua datang dari kolumnis Sidney Skolsky. Ia mengatakan, "Oscar" dipilih karena nama tersebut dianggap netral dan tidak berpretensi mengarah ke salah satu tokoh perfilman. 

Adapun kisah ketiga menyebutkan, nama "Oscar" dipilih salah  seorang pustakawan AMPAS bernama Margaret Herrick. Ia menyebut, bentuk patung piala itu sangat mirip dengan pamannya yang kebetulan bernama Oscar.  

Hingga saat ini, ketiga sumber itulah yang menghiasi  pertanyaan tentang asal muasal nama "Oscar" pada piala Academy Award. 

 

 Lantas, bagaimana kisah awal mula bentuk Piala Oscar? 

Desain Piala Oscar pertama berupa seorang ksatria yang sedang memegang pedang, berdiri di atas gulungan film. 

Desain ini dirancang oleh art director dari Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) Cedric Gibbons, demi menggambarkan pejuang di industri perfilman. 

Gibbons lalu merancang desain baru yang lebih sederhana, tetapi tetap mempertahankan pedangnya. Ia menugaskan seorang pemahat  bernama George Stanley untuk membuatnya. 

Hasilnya adalah bentuk Piala Oscar yang bertahan hingga kini. 

Selama bertahun-tahun, patung-patung tersebut dibuat dari bahan perunggu dengan lapisan emas 24 karat.

Namun pada Perang Dunia II, bahan perunggu diganti gips karena keterbatasan logam pada era perang. 

Sekarang, Piala Oscar terbuat dari bahan britannium dengan lapisan emas. Sejak tahun 1945, ukurannya pun diperbesar menjadi 34,4 cm dan berat 3,8 kg. 

Fakta Unik Piala Oscar

 Hilangnya Piala Oscar... 

Sejak penyelenggaraan Academy Award pertama tahun 1929, total 80 Piala Oscar hilang atau dicuri. Dari seluruh piala yang hilang, sekitar 60 piala berhasil kembali, sementara 11 lainnya raib hingga saat ini. 

Salah satu peristiwa hilangnya Oscar terjadi tahun 2000. Pembuatnya, yakni RS Owens & Company di Chicago mengirimkan piala-piala ke negara bagian California. 

Sesampainya di sebuah pelabuhan peti kemas di California, satu peti berisi 55 piala hilang.

Beberapa waktu kemudian, salah seorang tukang loak bernama Willie Fulgear melaporkan menemukan 52 piala di salah satu tempat sampah di Kota Los Angeles, kota terbesar di California. 

Ia pun diganjar hadiah sebesar 50.000 dollar AS oleh penyelenggara Academy Award karena telah menyelamatkan malam penganugerahan. 

Belakangan, polisi meringkus satu komplotan pencuri piala yang merupakan karyawan salah satu perusahaan angkutan di pelabuhan.

Mereka mengaku, tak tahu isi peti kemas itu. Setelah dibuka dan mengetahui isinya, mereka ketakutan dan membuang piala-piala ke tempat sampah. 

Dari 55 piala yang dicuri, dua masih dicari hingga kini. Satu piala ditemukan pada 2003 saat penggerebekan jaringan narkotika di Florida. 

AFP PHOTO / Frederic J. BROWN
Sejumlah toko menjual miniatur patung Oscar untuk souvenir jelang perhelatan Academy Awards 2013 di kawasan Hollywood and Highland Avenues, Hollywood, California.

Serba 10 di Academy Award

Academy Award mencatatkan banyak sejarah bagi perjalanan industri perfilman di Amerika Serikat, bahkan dunia. 

Tim JEO Kompas.com telah merangkum beberapa fenomena yang terjadi dalam Academy Award. 

 

 10 aktor/aktris yang paling banyak masuk nominasi 

Masuk ke dalam nominasi peraih Oscar merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi seorang insan perfilman. 

Meski tidak sampai meraih piala, menjadi nominator juga merupakan tanda apresiasi publik atas karyanya. 

Berikut ini adalah 10 aktor/aktris yang paling sering masuk ke dalam nominasi peraih Oscar:

 10 aktor/aktris ternama yang belum pernah meraih Oscar 

Memboyong Oscar selalu menjadi impian bagi insan perfilman dunia, termasuk para aktor atau aktris. 

Namun, rupanya akting hebat, film laku, dan sosok populer saja belum cukup menghantarkan aktor/aktris untuk berdiri di panggung Academy Award. 

Buktinya, sejumlah aktor/aktris 'kelas A' Hollywood, minimal sampai artikel ini ditayangkan, belum pernah menerima Oscar. 

Siapa saja mereka? Berikut ini daftarnya. 

Glenn Close

Amy Sussman/Getty Images/AFP
Aktris Glenn Close menghadiri 2019 Film Independent Spirit Awards di Santa Monica, California, pada 23 Februari 2019.

Sejak tahun 1983, Glenn Close kerap mewarnai deretan nominator Oscar. Bahkan, pada 1983 hingga 1985 namanya tercatat sebagai nominator berturut-turut. Sayangnya, tak satu piala pun bersarang di lemarinya.

Tahun 2022, Glenn Close melalui film Hillbilly Elegy masuk kembali dalam nominasi Aktris Pendukung Terbaik.

Mampukah Close menggenggam Piala Oscar untuk pertama kalinya?

Bradley Cooper

Billboard/Jordan Strauss/Invision/AP/REX/Shutterstock
Aktor asal Amerika Serikat yang membintangi film A Star is Born, Bradley Cooper.

Seperti Glenn Close, Bradley Cooper juga sudah delapan kali masuk nominasi namun tidak pernah menang.

Pada 2020, film Joker yang diproduserinya gagal menjadi Film Terbaik sehingga kesempatan itu kembali musnah.

Selain sebagai produser, Bradley Cooper pernah empat kali masuk sebagai nominasi di kategori Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik lewat film Silver Linings Playbook, American Hustle, American Sniper, dan A Star Is Born.

Johnny Depp

AFP PHOTO/Johannes EISELE
Johnny Depp hadir dalam pergelaran world premiere film Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales di Shanghai, Kamis (11/5/2017).

Meskipun memiliki nama besar, Johnny Depp belum pernah sekalipun mencicip kemenangan di ajang Academy Awards.

Johnny sebenarnya sudah tiga kali masuk nominasi Oscar. Aktingnya diganjar nominasi aktor terbaik dengan film-film Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007), Finding Neverland (2004), dan Pirates of the Carribbean: The Curse of the Black Pearl (2003).

Tom Cruise

IMDb
Tom Cruise dalam film Top Gun

Pencapaian tertinggi seorang Tom Cruise terjadi pada tahun 2000 ketika ia memenangi Golden Globe berkat aktingnya di film Magnolia. Namun film itu tetap gagal menghantarnya menjadi pemenang dalam Academy Awards.

Tom Cruise sudah tiga kali masuk nominasi, yakni dua kali aktor terbaik dan satu kali aktor pendukung terbaik, namun selalu berakhir dengan kekalahan.

Nominasi Oscar pertamanya terjadi pada Academy Awards 1990 dari aktingnya di film Born on the Fourth of July.

Pada 1997, dia masuk nominasi aktor terbaik dengan filmnya Jerry Maguire. Dia masuk nominasi lagi pada 2000 dengan film Magnolia. Kali ini pada kategori aktor pendukung terbaik.

Michelle Pfeiffer

InStyle
Aktris kenamaan Hollywood, Michelle Pfeiffer.

Kisah perjalanan Michelle Pfeiffer nyaris seperti Tom Cruise. Ia tiga kali masuk nominasi Oscar namun selalu pulang dengan tangan hampa.

Pfeiffer juga pernah memenangkan Aktris Terbaik - Drama di Golden Globe berkat film The Fabulous Baker Boys.

Sayang, film tersebut belum berhasil membawanya naik ke podium di ajang Oscar.

Mark Ruffalo

Marvel Studios
Mark Ruffalo beraksi dalam Avengers: Age of Ultron (2015)

Pada Golden Globe 2021, Mark Ruffalo akhirnya menang untuk kali pertama lewat serial I Know This Much Is True.

Cerita berbeda dirasakan bintang film Hulk ini dalam ajang Oscar. Tiga kali masuk sebagai nominasi, Ruffalo selalu gagal mengalahkan nomine lainnya.

Jake Gyllenhaal

AFP/ROBYN BECK
Aktor Jake Gyllenhaal menghadiri pemutaran perdana film Velvet Buzzsaw di The Egyptian Theatre, Hollywood, pada 28 Januari 2019.

Di balik ketenarannya sebagai aktor, Jake Gyllenhaal juga belum pernah mencicipi rasa kemenangan di ajang sekelas Oscar.

Kesempatan itu sempat menghampiri Gyllenhaal pada tahun 2006 saat aktingnya di film Brokeback Mountain diapresiasi Academy.

Namun kesempatan itu digagalkan oleh George Clooney.

Robert Downey Jr.

 
Robert Downey Jr. sebagai Sherlock Holmes

Peran Tony Stark atau Iron Man sudah sangat melekat dengan aktor Robert Downey Jr. Sayang, di ajang Oscar, nama Robert Downey Jr. jarang masuk dan berkompetisi.

Ia terakhir kali masuk sebagai nominasi pada tahun 2009 lewat film Tropic Thunder.

Amy Adams

AFP/TOLGA AKMEN
Aktris Amy Adams menghadiri BAFTA British Academy Film Awards di Royal Albert Hall, London, Inggris, pada 10 Februari 2019.

Enam nominasi Oscar sudah membuktikan kualitas Amy Adams sebagai seorang aktris Hollywood.

Sayang, dari keenam nominasi itu, Amy Adams tak pernah sekalipun berhasil pulang dengan kemenangan.

Michelle Williams

IMDb
Salah satu aktris kawakan Hollywood, Michelle Williams.

Michelle Williams sudah empat kali masuk nominasi dari mulai film Brokeback Mountain, Blue Valentine, My Week with Marilyn, hingga Manchester by the Sea.

Namun keempat nominasi itu tetap belum membawanya sebagai pemenang dalam Academy Awards.

 

 10 film paling banyak masuk nominasi Oscar 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, duduk sebagai nominator pada Piala Oscar saja merupakan prestasi tersendiri. 

Tak hanya aktor/aktris atau sutradara, sejumlah film pun tercatat ada yang masuk nominasi Oscar berkali-kali. 

Berikut ini adalah daftar 10 film yang paling banyak masuk menjadi nominator Piala Oscar:

 

 10 Kejutan Oscar dalam Satu Dekade Terakhir 

Seperti ajang penghargaan lainnya, Academy Awards juga sering menampilkan kejutan.

Termasuk di dalamnya pemenang yang tak disangka atau bahkan peristiwa mengabaikan orang-orang yang dianggap cemerlang dalam industri film. 

Berikut ini berbagai kejutan yang terjadi dalam penyelanggaraan Academy Awards dalam 10 tahun terakhir.

2010 (Oscar ke-83)

Pengumuman nominasi Academy Award ke-83 mengejutkan publik, terutama para kritikus film. 

Di luar prediksi mereka, aktor asal Spanyol Javier Bardem masuk ke dalam jajaran nominasi Aktor Terbaik lewat film Biutiful. 

Kejutan lain adalah aktor Andrew Garfield yang mengambil peran di The Social Network dan digadang-gadang bakal masuk ke dalam nominasi, justru terjadi sebaliknya. 

Nominasi Aktor Terbaik pada tahun itu, yakni Colin Firth (The King's Speech), Jeff Bridges (True Grit), Jesse Eisenberg (The Social Network), dan James Franco (127 Hours).

Akhirnya, polemik pun usai setelah diumumkan bahwa Oscar kategori Aktor Terbaik jatuh ke tangan Colin Firth. 

2011 (Oscar ke-84)

Pada gelaran Academy Award ke-84, polemik datang dari kategori Best Picture. 

Film Extremely Loud & Incredibly Close duduk di dalam nominasi. Padahal, film garapan Stephen Daldry ini mendapat nilai buruk dari pengamat dan kritikus film. 

Sebaliknya, film The Girl with the Dragon Tattoo besutan sutradara David Fincher yang disebut para pengamat dan kritikus film sebagai film yang nyaris sempurna justru sama sekali tak mendapatkan tempat di jejeran nominasi. 

2012 (Oscar ke-85)

Kejutan terbesar Academy Awards 2012 adalah Kathryn Bigelow (Zero Dark Thirty) dan Ben Affleck (Argo) tidak masuk nominasi Sutradara Terbaik.

Padahal, film mereka sendiri masuk nominasi Best Picture. Bahkan, Argo pada akhirnya membawa pulang gelar Best Picture.

Pada tahun tersebut, penghargaan untuk Sutradara Terbaik justru jatuh ke tangan Ang Lee (Life of Pi). 

2013 (Oscar ke-86)

Pencinta film terkejut ketika Tom Hanks lewat film Captain Phillips tidak mendapat nominasi Aktor Terbaik. Sebaliknya, Christian Bales (American Hustle) yang lolos.

Nominasi Aktor Terbaik untuk Christian Bale sebenarnya tidak aneh karena dia juga mendapat nominasi di BAFTA, Golden Globes, dan Critic Choice Awards.

Namun banyak kritikus yang meragukan dia bisa bersaing dengan nominator lain, misalnya Matthew McConaughey (Dallas Buyers Club), Bruce Dern (Nebraska), Leonardo DiCaprio (The Wolf of Wall Street), dan Chiwetel Ejiofor (12 Years of Slave).

Akhirnya Matthew McConaughey-lah yang membawa pulang Piala Oscar Aktor Terbaik.

2014 (Oscar ke-87)

Secara mengejutkan Jake Gyllenhaal tidak mendapat tempat di daftar nominasi Best Actor pada Academy Awards 2014.

Padahal aktingnya di film Nightcrawler mendapat pengakuan dengan nominasi di ajang penghargaan BAFTA, Golden Globes, dan Screen Actors Guild Awards.

2015 (Oscar ke-88)

Fans Leonardo DiCaprio bersorak-sorai karena sang idola akhirnya mendapatkan Piala Oscar pertamanya setelah berkali-kali masuk nominasi.

Di Caprio menjadi membawa pulang Piala Oscar Aktor Terbaik berkat aktingnya di film The Revenant.

Kejutan itu terjadi sebelum malam puncak Academy Awards, melainkan saat pengumuman nominasi.

Meski begitu, lawan main DiCaprio dalam The Revenant, Tom Hardy, hanya masuk nominasi aktor pendukung terbaik. Sebaliknya, Idris Elba yang bermain di Beasts of No Nation di mana Leo juga memainkan peran, justru terabaikan.

2016 (Oscar ke-89)

Akting cemerlang Amy Adams di film Arrival ternyata tidak mendapat pengakuan dari juri Academy Awards 2016.

Nama Amy Adams digadang-gadang setidaknya masuk nominasi Best Actress tahun itu. Ternyata juri Oscar mengabaikannya.

2017 (Oscar ke-90)

Banyak yang memprediksi Martin McDonagh menjadi salah satu calon kuat nominator sutradara terbaik Academy Awards 2017 dengan film Three Billboards Outside Ebbing, Missouri.

Film tersebut sebelumnya dinobatkan sebagai Best Picture di Golden Globes dan BAFTA.

Namun, penghargaan Oscar untuk kategori tersebut jatuh ke tangan sutrada asal Meksiko, Guillermo del Toro lewat film The Shape of Water. 

2018 (Oscar ke-91)

Juri Academy Awards kembali membuat keputusan mengejutkan pada 2018.

Mereka tidak memasukkan Bradley Cooper ke dalam daftar nominasi sutradara terbaik untuk filmnya A Star is Born.

Sejak awal, Bradley Cooper dianggap sangat pantas mendapatkan nominasi Oscar untuk bidang penyutradaraan.

Bisa dibilang, A Star is Born adalah bayi Bradley Cooper. Dia melakoninya sebagai sutradara, menjadi pemeran utama bersama Lady Gaga, menulis skenario, hingga menggubah lagu-lagu soundtrack-nya.

Kategori Sutradara Terbaik pada gelaran Academy Award tahun itu diraih Alfonso Cuaron lewat film drama bertajuk Roma. 

2019 (Oscar ke-92)

Banyak yang tidak menyangka Todd Phillips mendapatkan nominasi Sutradara Terbaik dalam Academy Awards 2019.

Meskipun Joker mendapat 11 nominasi alias yang terbanyak tahun itu, peluang Phillips dianggap kecil karena genre superhero film tersebut yang 'gelap'. 

Kejutan terbesar lain tahun itu adalah Jennifer Lopez tidak mendapat nominasi Best Supporting Actress dengan film Hustlers.

Fakta Menarik Oscar II

Penolakan Brando & Ekspresi Politik di Ajang Oscar

Tahun 1972, film The Godfather memukau publik.  

Sutradara Francis Ford Cappola sukses membawa film yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama, karya Mario Puzo, menjadi yang terbesar di industri perfilman kala itu, sekaligus menjadi yang paling berpengaruh. 

The Godfather yang merupakan bagian pertama dari trilogi kisah keluarga mafia di New York itu, dinilai mampu menghadirkan kompleksitas cerita yang membuat tensi penonton naik turun. 

Kritikus kala itu terbelah soal siapa pemeran paling mengesankan di dalam film tersebut. Ada yang berpendapat, Marlon Brando layak menerima penghargaan atas peran cemerlangnya sebagai Vito Corleone. 

Tetapi, tidak sedikit pula yang menyebut, Al Pacino yang berperan sebagai Michael Corleone-lah yang lebih pantas menerima penghargaan. 

Dari perspektif Marlon Brando, The Godfather merupakan sebuah mahakarya yang dihasilkan melalui perjuangan keras. 

Sebelum film itu, karier Brando memang sedikit meredup. Sejumlah film yang dibintanginya dianggap gagal. Untuk mendapatkan peran sebagai Vito Corleone, Brando pun rela dipotong honornya.

Polemik berakhir ketika juri Oscar 1973 memutuskan Marlon Brando menjadi Aktor Terbaik lewat film berdurasi 177 menit tersebut. 

Tak disangka Brando menolak menerima Oscar. Tetapi, penolakannya itu tidak ada kaitannya dengan polemik soal siapa pemeran paling memukau, melainkan soal pandangan politiknya terhadap industri film di Amerika Serikat. 

Alih-alih menerima Oscar di megahnya panggung Academy Award, Brando mengutus salah seorang perempuan suku asli Amerika bernama Sacheen Littlefeather. 

Kepada seluruh tamu undangan, Sacheen menyampaikan pandangan politiknya tentang bagaimana stereotipe negatif yang dibangun industri perfilman di Hollywood terhadap orang asli Amerika.

Ia sekaligus menyinggung diskriminasi orang asli Amerika sebagaimana yang juga diprotes Brando. Pidatonya itu disambut tepuk tangan meriah, meski terdengar pula ada yang menyorakinya tanda tak sepaham. 

'Demonstrasi' ala Brando tak digubris panitia. Meski Brando menolak, namanya tetap tercatat sebagai Aktor Terbaik dalam Academy Award tahun 1973. 

Sebagian kecil memandang aksi Brando itu semata demi mencari sensasi. Tetapi, peristiwa itu rupanya menginspirasi banyak insan film untuk menggunakan panggung Academy Award untuk menyuarakan aspirasinya. 

Pada Academy Award 1977, aktris Vanessa Redgrave yang sukses meraih Piala Oscar untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik dalam film Julia juga melakukan aksi serupa. 

Dalam pidatonya, ia menyinggung nasib warga Palestina yang dianggap terjajah. Ia juga tidak gentar mengungkapkan gangguan yang diterima dari organisasi Jewish Defence League atas sikap politiknya itu. 

Semakin ke sini, Academy Award pun dijadikan panggung bagi insan perfilman untuk mengekspresikan kegelisahan mereka di banyak sektor. Baik tentang sosial, politik, ekonomi, atau budaya. 

Sebut saja, mulai dari isu LGBTQ, isu pemanasan global, diskriminasi rasial, pemberdayaan dan perlindungan perempuan, hingga kritik atas kebijakan pemerintah. 

AFP PHOTO/MARK RALSTON
Para tamu dan nominator saat pembukaan Academy Awards ke-90 di Dolby Theatre, Los Angeles, California, AS, Minggu (4/3/2018) waktu setempat. Sebanyak 24 kategori akan memperebutkan Piala Oscar pada malam penghargaan bagi insan perfilman Hollywood yang dipandu oleh Jimmy Kimmel ini.

Pada Academy Award 2018 contohnya, para aktor serta aktris yang hadir menyematkan pin bendera AS berwarna oranye di salah satu bagian pakaian mereka.

Pin itu adalah simbol untuk meningkatkan kesadaran tentang kebiijakan kontrol senjata api usai tragedi penembakan di sekolah Parkland, Florida. 

Terlepas dari pro dan kontra atau etis dan tidak, ungkapan ekspresi itu membuat panggung Academy Award menjadi lebih berwarna.