MINGGU (5/8/2018) selepas waktu Isya waktu setempat, bumi bergoyang kencang hingga magnitudo 7 dalam skala Richter di tanah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga Rabu (8/8/2018) malam, korban meninggal dari gempa ini sudah lebih dari seratus orang.
Tak sedikit warga yang mengaku, getaran gempa pada Minggu malam itu adalah yang terlama sepanjang ingatan mereka tinggal di Pulau Seribu Masjid. Trauma dan duka berpadu. Kehilangan tempat bernaung dan harta benda tak terelakkan pula oleh ribuan warga.
Fotografer Kompas.com, Garry Andrew Lotulung, terbang langsung dari Jakarta untuk memotret dampak gempa Lombok dan penanganannya.
Silakan klik gambar di bawah ini untuk menyimak esai foto dari rangkaian potret yang dikumpulkan Garry dari lokasi musibah di Lombok, sejak Selasa (7/8/2018) hingga Kamis (9/8/2018):
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6,4 telah lebih dulu mengguncang kawasan ini, tepatnya pada Minggu (29/7/2018). Gempa pada Minggu (5/8/2018) malam disebut sebagai gempa utama—bukan gempa susulan—dari gempa pada pekan sebelumnya.
Tiga ratusan gempa susulan pun sambung bersambung kemudian hingga Kamis (9/8/2018), dengan 17 di antaranya menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat dirasakan manusia. Salah satunya terjadi pada Kamis siang dengan kekuatan magnitudo 6,2.
Baca juga: Cerita Fotografer di Gili Trawangan saat Gempa Kembali Guncang Lombok
Kabupaten Lombok Utara disebut yang paling parah mengalami kerusakan dari rentetan panjang gempa itu, yang karenanya juga paling banyak korban meninggal di sana.
Sejumlah orang diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, termasuk mereka yang tengah menegakkan shalat berjamaah di masjid pada saat gempa terjadi pada Minggu (5/8/2018).
Adapun ribuan wisatawan yang sebelumnya sedang menikmati keelokan alam Pulau Lombok, terpotret memilih sampai menginap di Bandara Lombok Praya sembari menunggu penerbangan meninggalkan pulau ini.
Sebaliknya, aliran bantuan kemanusian terus mengalir. Bandara Lombok Praya beroperasi penuh selama 24 jam hingga Kamis (9/8/2018), demi melayani arus bantuan tersebut.
Ikuti juga informasi dari waktu ke waktu terkait musibah gempa di Pulau Lombok ini dalam liputan khusus Gempa Lombok di Kompas.com.
Bantuan kemanusiaan untuk gempa Lombok dapat pula disalurkan melalui Dana Kemanusiaan Kompas (DKK).
Dana bantuan dapat dikirimkan ke rekening BCA Cabang Gajah Mada, Jakarta, dengan nomor rekening 012.302143.3, atas nama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas. Sumbangan untuk korban gempa Lombok akan ditutup pada 21 Agustus 2018.