Konsep diet adalah menjaga pola makan yang baik, bukan membatasi makan. Mau diet sehat dan seimbang, mulailah dari sekarang, bukan mulai besok.
POLA hidup cenderung instan yang berimbas pula pada berbagai tawaran cepat menurunkan berat badan. Tawaran instan pun kerap memengaruhi masyarakat.
Ini termasuk iming-iming mengonsumsi beragam obat atau mengadopsi sejumlah metode diet yang diklaim bisa cepat membabat lemak.
Pada 2019, dari laporan pencarian tren tahunan yang dirilis Google, terungkap bahwa pengguna internet terobsesi dengan diet puasa (intermitten fasting), suplemen penurunan berat badan, serta diet yang dipopulerkan oleh selebritas.
Lalu, dari aneka tawaran jenis diet yang berseliweran di jagat maya, salah satu yang tergolong ekstrem adalah sirtfood diet.
Diet ini diklaim sebagai satu-satunya pola makan yang secara aktif menganjurkan konsumsi red wine dan cokelat hitam, sebagai makanan yang tinggi sirtuin activator.
Sirtuin adalah tipe protein yang melindungi sel-sel tubuh dari kematian dan peradangan, serta membantu memperbaiki metabolisme, meningkatkan otot, dan pembakaran lemak.
Makanan-makanan yang dikenal sebagai aktivator sirtuin ini mampu menekan nafsu makan dan mengaktifkan "gen kurus" tubuh.
Pelaku diet ini juga diharuskan membatasi asupan kalorinya hanya 1.000 kalori selama tiga hari berturut-turut.
Itu dilakukan dengan hanya mengasup menu yang terdiri dari tiga minuman jus hijau dan makanan sumber sirtfood. Di hari keempat, barulah asupan kalori akan sedikit bertambah.
Diet ini sempat menjadi headline di banyak media setelah penyanyi Adele dikabarkan melakukan diet ini dan berhasil menurunkan 50 kilogram berat badan.
Lihat postingan ini di Instagram
Pertanyaannya, apakah yang populer dan yang banyak dicari sudah pasti yang paling benar dan ampuh?
Keinginan serupa sepertinya juga banyak dimiliki orang di negara lain, termasuk Indonesia. Terlebih lagi, cukup banyak orang yang mengeluh berat badannya melonjak selama beraktivitas di rumah selama pandemi Covid-19.
Tentu saja salah satu syarat dari niat menurunkan berat badan itu adalah mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Namun, cara memilih pola makan yang paling tepat mungkin sama sulitnya dengan menjalani pola makan itu.
Dokter spesialis gizi klinis Diyah Eka Andayani mengatakan, seperti halnya tujuan diet yang dimiliki tiap orang berbeda-beda, diet itu sendiri bersifat personal sesuai dengan kebutuhannya.
“Diet seseorang didasarkan pada kondisinya saat akan melakukan diet, " tegas Diyah dalam wawancara lewat surat elektronik pada medio Juli 2020.
Karena sifatnya yang personal, faktor yang memengaruhi keberhasilan diet juga sangat beragam.
Misalnya, sebut dia, berat badan saat ini, ada atau tidaknya faktor penyakit yang menjadi komorbid, usia, jenis aktivitas harian, dan kebutuhan lain yang mendasari diet. Kebutuhan lain ini contohnya, orang akan menjalani operasi sehingga perlu menstabilkan gula darah.
Karena sifatnya yang personal, faktor yang memengaruhi keberhasilan diet juga sangat beragam. Ini dapat menjelaskan ada orang yang berhasil dengan metode diet tertentu tetapi orang lain sama sekali tidak mendapatkan hasil yang sama.
“Banyak variasi yang mempengaruhi, termasuk di dalamnya variasi genetik," kata Diyah yang berpraktik di RS Bunda Margonda, Depok, Jawa Barat ini.
Namun, lanjut dia, dari penelitian diketahui bahwa diet yang efektif dan memberi hasil yang lebih bertahan lama atau jangka panjang adalah diet rendah kalori seimbang.
Memang, hasil dari diet kalori seimbang tidak akan terlihat secepat jika kamu mengonsumsi obat diet, menjalani operasi sedot lemak, atau melakukan diet ekstrem.
Meski begitu, mengatur pola makan alami yang diimbangi dengan olahraga jauh lebih aman untuk tubuh dan berat badan pun bisa tetap ideal dalam jangka waktu yang lama.
Terlebih lagi, kebanyakan kasus kelebihan berat badan tak lain disebabkan pola hidup dan makan yang salah.
MENJALANI diet secara alami perlahan-lahan akan mengubah pola hidup kita menjadi lebih sehat.
Dengan begitu, tak sekadar menurunkan berat badan, diet juga akan mengurangi risiko terkena berbagai penyakit berbahaya.
Sayangnya, kata Diyah, banyak orang yang salah mengartikan konsep diet. Sebenarnya, konsep diet adalah menjaga pola makan yang baik, bukan membatasi makan.
“Kadang-kadang arti diet ini sering disalahpahami sebagai tidak makan dalam satu waktu atau tidak makan sama sekali. Bila hal ini yang dipakai, sering kali angka kegagalannya juga besar dan hasil yang diharapkan tidak bertahan lama,” ungkap Diyah.
Diet yang baik adalah mempertahankan pola makan bergizi seimbang dengan memperhatikan jenis, jumlah, dan jadwal yang baik.
Pola diet ini sebaiknya pun dilakukan sepanjang waktu. Tujuannya, hasil yang didapat juga optimal dan bertahan lama.
“Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gizi untuk mengetahui seberapa lama dan sebatas mana pola diet yang baik dapat dijalankan,” saran Diyah.
Dengan berkonsultasi ke dokter gizi, panduan pola makan akan diberikan berdasarkan pemeriksaan beragam pemeriksaan, mulai dari fisik, laboratorium, hingga antropometri berupa pengukuran komposisi tubuh dan analisis asupan diet.
Maka, diet yang akan dijalani pun tak sekadar asal mengurangi kalori tetapi juga jumlah dan jenis asupan diperhatikan sehingga organ tubuh dapat berfungsi secara optimal.
Dari sini, tak perlu lagi mengelak dengan alasan “diet baru dimulai besok”.
ADA berbagai jenis diet atau pola makan yang bisa kita terapkan sesuai gaya hidup. Meski begitu, kunci utamanya adalah menentukan mana yang paling cocok untuk tubuh kita dan bisa kita jalankan dalam waktu lama.
Beberapa jenis diet terbukti efektif dan berdampak menyehatkan bagi tubuh secara ilmiah. Jika kamu masih mencari inspirasi diet yang cocok dan aman dilakukan, lima jenis diet berikut bisa dicoba.
Diet ini sangat sempurna untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan, meningkatkan kualitas kesehatan dan menurunkan risiko terkena penyakit.
Pola makan ini sangat fleksibel, dengan memungkinkan kita untuk menyesuaikan asupan karbohidrat tergantung dari target kita.
Pada intinya, diet ini menekankan pada pentingnya memperbanyak konsumsi serat, sayur-sayuran, daging, ikan, telur, buah-buahan, kacang-kacangan, dan lemak sehat, namun minim makanan tepung-tepungan, gula dan makanan olahan
Pola makan yang dinobatkan sebagai diet terbaik versi US News & World Report ini telah terbukti secara ilmiah merupakan pola makan yang sehat.
Diet Mediterania juga dinilai efektif mencegah penyakit jantung. Diet ini menekankan pada konsumsi makanan yang banyak ditemui di wilayah Mediterania selama abad ke-20.
US News & World Report menyebut rahasia diet Mediterania ini adalah gaya hidup yang aktif, pengendalian berat badan, serta konsumsi makanan rendah daging merah, gula, dan lemak jenuh.
Beberapa jenis makanan yang disarankan antara lain berbagai jenis sayur-sayuran, buah, ikan, unggas, gandum utuh, legume, produk susu, hingga minyak zaitun murni.
Diet ini sangat populer dan dinilai efektif untuk mengejar target penurunan berat badan dan peningkatan kualitas kesehatan.
Pelaku diet Paleo fokus mengurangi bahkan menghindari makanan olahan, gula rafinasi, pemanis buatan, produk susu, dan kacang-kacangan.
Ini dimaksudkan untuk meniru cara leluhur manusia makan.
Karena tidak menyertakan jenis makanan ringan populer, diet Paleo mungkin terdengar sulit dijalani. Namun kini, ada banyak makanan ringan di toko yang dibuat khusus untuk pelaku diet paleo.
Buat catatan, belakangan ada peringatan dari otoritas kesehatan terkait diet ini. Riset di Australia mendapati diet paleo punya risiko terhadap kesehatan usus.
Pola makan vegan menjadi lebih populer dalam beberapa dekade terakhir dan kerap dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk menurunkan berat badan, menyehatkan jantung dan mengontrol gula darah dengan lebih baik.
Para pelaku diet vegan tidak mengonsumsi produk-produk dari hewan dan fokus mengonsumsi pangan nabati.
Beberapa jenis dan kelompok makanan yang dikonsumsi para vegan antara lain legume, tahu dan tempe (makanan subtitusi daging), kacang-kacangan, biji-bijian, sayur, dan buah.
Metode ini penting untuk orang-orang yang memiliki masalah intoleransi gluten, yaitu protein yang ditemukan di dalam terigu dan gandum.
Beberapa jenis makanan yang mengandung gluten antara lain roti, pasta, sereal, dan kue, sesuai dengan bahan pembuatnya.
Untuk manfaat kesehatan yang optimal, pelaku diet bebas gluten dianjurkan untuk fokus mengonsumsi pangan yang secara alami tidak mengandung gluten.
Pangan alami yang dapat dikonsumsi antara lain daging, ikan, telur, susu, rempah, serta sayur-sayuran dan buah-buahan.
Jika kamu mengharapkan target tertentu dan ingin hasil optimal, berkonsultasilah dengan dokter.
Mintalah saran pola makan mana yang sehat, aman, dan yang sebaiknya kamu terapkan.
Selain itu, penting untuk tidak sembarang mengikuti saran pola makan dari sumber-sumber yang tidak terpercaya.
DARI sejumlah referensi diet yang benar menurut sains, berikut ini beberapa cara aman dan sehat yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan:
Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran akan memberi tubuh lebih banyak serat dan nutrisi penting lain yang mendukung penurunan berat badan. Ini juga memberi lebih banyak energi.
Fokus pada sayuran hijau, mengandung zat tepung, dan berserat untuk membantu mengelola nafsu makan dan membuat kamu merasa lebih kenyang di siang hari.
Berhati-hatilah dengan makanan olahan, alkohol, gula jagung, aditif, pengawet, lemak trans, susu tambahan hidro, daging yang dibudidayakan secara komersial, serta keju dengan tekstur elastis dan manis.
Air juga dapat memainkan peran penting dalam proses penurunan berat badan.
Minum air sebelum makan dan sesudahnya dapat membantu membuatmu merasa lebih kenyang.
Itu bisa membantu mengurangi konsumsi makanan dan menyebabkan defisit kalori, yang selanjutnya akan berdampak pada penurunan berat badan.
Menghitung kalori secara teratur dapat membuat pola pikir menjadi tidak sehat. Orang harus memerhatikan kualitas makanan yang mereka makan, bukan jumlah.
Makan makanan sehat dapat membantu mengurangi konsumsi harian, tetapi tetap memberi tubuh nutrisi yang cukup dan sumber energi lain untuk mendukung fungsi sehari-hari.
Ketika muncul keinginan ngemil, ingin sesuatu yang manis, kemudian ingin sesuatu yang asin, cobalah dengarkan tubuh.
Sebelum kamu memutuskan untuk memilih camilan, biasakan selalu bertanya pada diri sendiri, "Apakah aku benar-benar lapar, haus, atau hanya merasa bosan?"
Diet harus fokus pada memberi makan tubuh, bukan emosi.