Punya riwayat panjang, Stadion Manahan kini ganti wajah dan disebut bak versi mini Stadion Utama Gelora Bung Karno, termasuk jadi calon venue Piala Dunia U20 2021.
STADION Manahan, Solo, Jawa Tengah, punya wajah baru. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan wajah baru itu pada Sabtu (15/2/2020).
Stadion Manahan masuk daftar usulan sebagai salah satu venue laga Piala Dunia U-20 pada 2021. Bertaraf internasional, stadion ini disebut pula sebagai versi mini Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Diresmikan pada 1998, Stadion Manahan bukan kali ini saja direnovasi. Sebelumnya, renovasi pernah pula dilakukan pada 2008.
Cek fitur ini untuk membandingkan wajah Stadion Manahan sebelum dan sesudah renovasi (dengan menggeser ke kiri atau ke kanan pembatas yang tersedia):
Bedanya, renovasi kedua yang dimulai pada 2018 dilakukan besar-besaran. Bahkan, renovasi kedua ini bisa dibilang ganti wajah buat Stadion Manahan.
Ini kisah ganti wajah Stadion Manahan beserta cerita-cerita yang menyertainya, termasuk laga besar yang pernah digelar di sana dan tim apa saja yang menjadikan stadion ini sebagai kandang.
STADION Manahan berdiri tidak dalam semalam, bahkan bukan hadir dalam hitungan bulan. Pembangunan pertamanya butuh waktu sembilan tahun.
Mulai dibangun pada 1989, stadion ini baru diresmikan pada 21 Februari 1998.
Berdiri di atas lahan seluas 170.000 persegi dengan luas bangunan lebih dari 33.000 meter persegi, Stadion Manahan merupakan inisiatif Yayasan Ibu Tien Soeharto.
Pemerintah Kota Surakarta—nama resmi pemerintahan untuk Solo—menyerahkan pengelolaan stadion ini ke Yayasan Gelora Surakarta.
Sebagaimana dikutip dari Tribun Solo, sejarah kawasan Manahan yang hingga kini menjadi lokasi stadion tersebut cukup panjang.
Konon, penamaan kawasan ini berawal dari tokoh Mataram Islam, Ki Ageng Pemanahan. Kawasan itu disebut merupakan tempat bermukimnya.
Namun, lokasi ini juga kemudian merupakan tempat kerabat Mangkunegaran berlatih memanah.
"(Dulu) kerabat Mangkunegara dikenal gemar berburu binatang di alas yang berarti hutan Kethu, Wonogiri," papar dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogya sekaligus pendiri Solo Societeit, Heri Priyatmoko, Selasa (3/9/2019).
Seiring waktu, di kawsan itu dibangun pula areal untuk pacuan kuda yang dilengkapi dengan tribune.
Sejak awal keberadaannya, Stadion Manahan sudah bertaraf internasional.
Sebelum renovasi, Stadion Manahan memiliki tiga tribune penonton, yaitu di sisi timur, utara, dan selatan lapangan.
Selain itu, ada juga tribune tertutup untuk penonton VIP dengan single seat. Total kapasitas seluruh tribune itu adalah 25.000 kursi.
Untuk mengakomodasi pertandingan pada malam hari, Stadion Manahan didukung empat menara lampu berdaya 53.000 Watt.
Bersama lapangan bola, di kompleks ini ada juga lintasan atletik dan lompat jauh, serta ruang latihan untuk tenis meja, yudo, dan tarung derajat.
Di kompleks Gelora Manahan, ada pula lapangan bola voli, tenis, baseball, dan basket, lintasan balap sepeda (velodrome), ruang biliar, tiga lapangan sepak bola di luar gedung stadion, dan gedung olahraga serba guna (GOR).
Fasilitas penunjang stadion mencakup ruang kesehatan, sekretariat, ruang wartawan, ruang konferensi pers, serta kantor pengelola stadion kantor KONI Surakarta.
Di luar urusan olahraga, di dalam stadion ini juga ada kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta dan kantor EXA International.
Berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Solo, Stadion Manahan strategis untuk menggelar kegiatan nasional dan internasional.
Lokasinya di pusat kota dan dengan dengan banyak fasilitas umum. karena ada di pusat kota dan dekat dengan banyak fasilitas umum. Di dekat kompleks stadion terdapat terminal, stasiun, bandara, dan pusat perbelanjaan.
Melawan banjir. Dilakukan pada 2008, renovasi pertama stadion ini bertujuan menghapus cap Stadion Manahan sebagai lapangan langganan banjir.
Dulu, setiap kali hujan turun, genangan pasti terjadi. Tak peduli pertandingan sedang berlangsung di situ. Laju bola pun menjadi tak terkendali dan gerak pemain terhambat.
Perbaikan sistem drainase di dalam stadion jadi fokus renovasi. Pipa dan filter di dalam saluran drainase diganti.
Bersamaan, ditambahkan lagi 1.600 meter kubik pasir di permukaan lapangan. Pasir didatangkan dari Pantai Samas, Yogyakarta.
Pilihan pasir tersebut bukan tanpa alasan. Pasir dari Pantai Samas disebut minim kandungan garam dan lebih menyerap air.
Lalu, rumput untuk permukaan lapangan juga diganti. Rumput pengganti didatangkan dari Batam.
Berjenis Dactylon cynodon (rumput Bermuda), rumput baru itu cenderung tumbuh lebih rapat dengan bentuk daun lebih lebar. Konon, karakter rumput ini dapat membantu mengurangi risiko cedera pemain.
Stadion lain yang juga menggunakan rumput serupa antara lain adalah Stadion Sultan Agung di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Renovasi pertama Stadion Manahan menghabiskan dana Rp 1,6 miliar. Setahun proses renovasi, Stadion Manahan dibuka kembali untuk digunakan pada Juli 2009.
Sesudah renovasi, air tak lagi menggenang lapangan stadion saat hujan datang.
ROMBAK total. Tak cuma memperbaiki, renovasi kedua Stadion Mahanan merombak hampir keseluruhan wajah Stadion Manahan.
Renovasi besar-besaran Stadion Manahan dimulai pada Agustus 2018. Pengerjaan rampung pada 2019.
Foto tampilan muka sebelum dan setelah renovasi besar-besaran Stadion Manahan—sekali lagi—dapat dilihat dan dibandingkan—dengan menggeser pembatas yang tersedia—dalam fitur berikut ini:
Semula, peresmian wajah baru Stadion Manahan dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional 2019 yang tiap tahun digelar pada 9 September.
Namun, peresmian akhirnya baru digelar pada Sabtu (15/2/2020). Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikannya dengan dihadiri banyak tokoh, dari lokal hingga nasional.
Sejak awal, Jokowi tampak antusias menyambut renovasi stadion ini. Misal, menjelang rencana peresmian awal, Jokowi sudah pamer wajah baru Stadion Manahan lewat akun Instagram-nya.
“Perkenalkan, ikon baru Kota Solo: Stadion Manahan yang megah dan modern yang rampung bulan September 2019 ini,” tulis Jokowi pada 29 Agustus 2019.
Perbaikan dilakukan di setiap sudut stadion, mulai dari penambahan struktur tribunee, penambahan atap dan perbaikan tribunee, perbaikan lapangan sepak bola, sampai penambahan sistem penyiraman rumput.
Fasilitas penunjang atlet, seperti ruang ganti dan ruang pemanasan tidak luput dari perbaikan. Wajah baru Stadion Manahan disebut bakal menjadi versi mini Stadion Gelora Bung Karno.
Perbaikan kali ini digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Penta Rekayasa.
Biayanya Rp 301 miliar, bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2018-2019.
Pilihan rumput yang dipakai pun sama seperti yang ditanam di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Satu yang khas dari Stadion Manahan adalah motif batik kawung yang muncul di banyak tempat di situ, termasuk di kursi penonton.
Bicara kursi, renovasi kali ini memang membuat jumlahnya susut. Sebelum renovasi, Stadion Manahan menyediakan 25.000 kursi penonton. Kini, jumlah kursi berkurang menjadi 20.024.
Meski begitu, penonton bisa lebih nyaman menonton pertandingan karena kursi tribunee dibuat lebih luas. tribunee pun sekarang beratap, melindungi penonton dari panas dan hujan.
Kursi-kursi penonton berjejer rapi di sekeliling tribunee dengan warna biru, kuning, dan merah yang menggambarkan pola batik kawung.
Tak hanya itu, Stadion Manahan kini juga menyediakan 24 kursi khusus untuk penyandang disabilitas.
Manahan didukung pula dengan lampu penerangan berkapasitas 1.500 lux. Kehadiran lampu berstandar FIFA itu menggantikan empat menara pencahayaan yang sebelumnya berdiri di tiap sudut stadion.
Selain itu, ada juga perbaikan track athletic kelas 2, sistem keamanan CCTV, serta memiliki intensitas suara 100 dB. Penambahan lift juga dilakukan pada area tribunee barat VIP.
Hamparan hijau rumput Zoysia matrella yang segar dengan kualitas terbaik melengkapi tampilan anyar Stadion Manahan.
Rumput Zoysia matrella digunakan untuk menggantikan rumput yang dipakai Stadion Manahan sebelumnya, yakni Cynodon dactilon.
Stadion Manahan juga siap memanjakan para atlet. Fasilitas penunjang atlet, seperti ruang pemanasan dan ruang ganti, kini terlihat lebih mewah.
Di dalam ruang ganti, terdapat jacuzzi yang bisa digunakan untuk melepas lelah setelah bertanding.
Tak hanya di dalam, dinding luar stadion juga didesain dengan seksama. Dinding luar stadion dipercantik dengan motif kawung yang cantik. Unsur ini membuatnya jadi lebih berkarakter.
Warna keemasan yang digunakan menambah kesan eksklusif dan elegan pada stadion.
Mau melihat lebih banyak perubahan wajah Stadion Manahan, simak video berikut ini yang dilansir penggarap renovasinya:
SEUSAI bersolek, Stadion Manahan menjadi salah satu calon venue bagi laga Piala Dunia U-20 pada 2021. Betul, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 pada 2021.
Indonesia "menyingkirkan" Brasil dan Peru yang sebelumnya sama-sama menjadi kandidat tuan rumah Piala Dunia U20 pada 2021.
Kepastian tentang hal itu didapatkan di pertemuan federasi sepak bola internasional (FIFA) menggelar general meeting di Shanghai, China, pada Kamis (24/10/2019).
Manahan menjadi satu dari sepuluh stadion di Indonesia yang diajukan PSSI untuk menggelar Piala Dunia U20 pada 2021.
Sepuluh stadion yang diusulkan PSSI sebagai venue Piala Dunia U20 2021 adalah:
Kabar kepastian itu pun kembali dikabarkan Jokowi lewat akun Instagram-nya.
Saat peresmian stadion ini, Presiden Joko Widodo secara khusus menyatakan ingin Stadion Manahan menjadi satu dari enam venue yang dipakai untuk Piala Dunia U20 2021.
"Kita berharap tentunya di 2021 Stadion Manahan Solo bisa ditetapkan sebagai stadion untuk Piala Dunia U-20 oleh PSSI maupun FIFA," ujar Jokowi dalam sambutan peresmiannya, Sabtu (15/2/2020).
Pengusulan Stadion Manahan untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U20 2021 sudah dilakukan jauh-jauh hari.
"Ya, Ratu Tisha Destria (Sekjen PSSI) sudah ke sini, izin dengan pak Wali Kota Surakarta," kata Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Solo, Paulus Haryoto, saat dijumpai Kompas.com, Kamis (29/8/2019).
Paulus juga mengatakan bahwa penandatanganan memorandum pengajuan Stadion Manahan sebagai venue Piala Dunia U-20 telah dilakukan di Solo pada 16 Agustus 2019.
Sebelum disulap menjadi versi mini Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Manahan sebenarnya sudah sering juga menjadi tuan rumah ajang bergengsi, baik skala lokal, nasional, maupun internasional.
Simak laga-laga besar yang pernah digelar di sini dalam tayangan interaktif berikut ini:
STADION Manahan saat ini merupakan kandang Persis Solo. Namun, stadion ini juga dikenal sebagai kandang bagi banyak tim lain, baik untuk keperluan tertentu maupun "kandang usiran".
Persija Jakarta, misalnya, adalah tim yang paling sering menggunakan Stadion Manahan sebagai kandang usiran.
Kandang usiran adalah istilah untuk basecamp di luar markas asli tim untuk menerima pertandingan tandang. Biasanya penggunaan kandang usiran ini merupakan ikutan dari sanksi bagi tim bersangkutan.
Adapun keperluan tertentu dalam penggunaan stadion ini sebagai kandang, contoh paling gampang adalah sebagai pusat pelatihan tim nasional.
Berikut ini daftar tim-tim yang pernah bermarkas di Manahan:
Stadion Manahan berdiri dan diresmikan pada 1998. Belakangan, stadion ini jadi kandang tim Persis Solo.
Meski demikian, Persis Solo tak langsung memakai Manahan sebagai home base mereka.
Saat Stadion Manahan diresmikan pertama kali, Persis masih berkandang di Stadion Sriwedari.
Baru pada 2006, klub yang berdiri pada 8 November 1923 dengan nama awal Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) itu memutuskan menggunakan Manahan sebagai kandang.
Persis Solo yang sekarang bermain di Liga 2 2019 pun berencana tetap memakai Manahan sebagai kandang mereka.
Selama Manahan direnovasi, klub berjulukan Laskar Samber Nyawa itu pindah markas ke Stadion Wilis Madiun.
“Kami tetap pakai Manahan. Sampai hari ini, legal stadion yang didaftarkan ke PT Liga Indonesia Baru (penyelenggara Liga Indonesia) home base-nya di Stadion Manahan,” ucap manajer Persis Solo, Langgeng Jatmiko.
Meski begitu, Persis tampaknya harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin tetap menggunakan Manahan.
Seusai segala fasilitasnya naik kelas, tarif sewa Manahan diyakini juga akan mengalami kenaikan.
Sebelumnya, tim-tim yang ingin menyewa Manahan untuk menggelar pertandingan harus membayar Rp 22,5 juta.
“Nanti setelah direnovasi tentu ada perawatan, ya tidak bisa sama. Tentu pemerintah kota membuat kebijakan supaya perawatan juga terjaga,” kata Ketua Askot PSSI Solo, Paulus Haryoto.
Menurut Paulus, idealnya harga sewa Manahan baru berada di kisaran Rp 70 juta-100 juta per pertandingan.
Paulus juga mengatakan kenaikan kelas Stadion Manahan semestinya juga diikuti dengan meningkatnya kasta Persis Solo.
“Jadi, kami tetap mendorong supaya Persis naik kasta (ke Liga 1). Kemudian, kami juga berharap manajemen juga diperbaiki,” kata orang yang sekarang menjabat sebagai Anggota DPRD itu.
BERKALI-KALI disebut, Stadion Manahan sudah memenuhi standar atau berkelas internasional. Memangnya, apa sih maksud berkelas internasional itu?
Lalu, apakah hanya yang diusulkan untuk menjadi lokasi pertandingan Piala Dunia U20 2021 saja stadion di Indonesia yang sudah berkelas internasional?
Selain 10 stadion yang diusulkan jadi venue Piala Dunia U20 2021, ada beberapa stadion lain yang juga sudah memenuhi standar internasional. Ini daftar lengkapnya:
Standar internasional sebenarnya juga bermacam-macam. Misal, untuk Asia, ada standar yang ditetapkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Lalu, ada lagi standar Asosiasi Federasi Sepak Bola (FIFA).
Berikut ini sejumlah standar internasional bagi suatu stadion sepak bola, dengan rujukan awal dari AFC. Sejumlah catatan, misal ada perbedaan dengan standar FIFA, dicantumkan dalam rinciannya.
Untuk tribunee VIP, setiap stadion harus memiliki minimal 50 tempat duduk bagi tamu pentin (VIP). Posisi tribune ini di bagian tengah tribunee dan terpisah dari tribunee media.
Adapun untuk tribunee supoter, ketentuannya adalah:
Kapasitas stadion tidak ditentukan oleh AFC. Namun, untuk pertandingan sekelas Piala Dunia (fase grup), FIFA menetapkan minimal kapasitas stadion adalah 40.000 penonton.
Dimensi atau ukuran lapangan sepak bola berstandar internasional adalah:
Jangan salah, rumput yang digunakan di stadion berkelas internasional pun tak boleh asal. Selain rumput alami, penggunaan rumput sintetis tidak dilarang tetapi disyaratkan sertifikasi FIFA.
Tentu saja, pencahayaan menjadi bagian dari yang harus dipenuhi dalam standardisasi ini. Ketentuan menurut AFC adalah:
Bahan gawang harus alumunium atau sejenis. Bentuknya pun wajib silindris. Warnanya putih.
Lalu, ukurannya rigid sesuai aturan Dewan Sepak Bola Internasional (IFAB) (Dewan Sepakbola Internasional) yakni:
Berikutnya, setiap stadion harus pula punya gawang cadangan yang mudah dipasang bila diperlukan.
Stadion harus memiliki dua ruang ganti pemain dengan kapasitas minimal untuk 30 orang.
Disarankan, setiap stadion punya empat ruang ganti dengan kapasitas minimal 30 orang juga. Saran ini untuk mengantisipasi ada dua pertandingan pada waktu yang berdekatan.
Ruang ganti harus memiliki akses khusus untuk bus tim, mobil, dan ambulans, yang jalurnya terpisah dari akses publik maupun media.
Isi setiap ruang ganti minimal adalah:
Setiap stadion harus memiliki minimal satu ruang ganti wasit dengan fasilitas minimal:
Stadion harus memiliki tempat parkir untuk dua bus, 10 mobil tim dan official, 20 mobil VIP, serta 50 mobil dari AFC.
Standar internasional selalu memasukkan klausul terkait tribunee media dan ruang konferensi pers. Aturannya:
Di luar serentet aturan di atas, standar internasional untuk stadion juga punya aturan rinci terkait hal lain seperti area untuk fotografer, penyiaran media televisi, pernak-pernik suvenir (merchandise), serta area yang menyediakan makanan dan minuman.