JEO - Peristiwa


Indonesia,
Bersatu Lawan Terorisme!

Minggu, 13 Mei 2018 | 21:54 WIB

Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Semua agama menolak terorisme, apa pun alasannya.

~Presiden Joko Widodo, di Surabaya, 13 Mei 2018~

TIGA LEDAKAN bom mengguncang Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi. Serangan terorisme ini menyasar tiga gereja, yaitu Gereja Katholik Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Kronologi rentetan aksi terorisme ini terus bergerak dinamis. Pertama kali, kabar terjadinya ledakan mengemuka lewat media sosial, terutama untuk pengeboman di Gereja Katholik Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Surabaya.

Baca juga: Stop Sebar Gambar Lokasi Bom di Surabaya! Jangan Terjebak Tujuan Pelaku Bom!

Jumlah korban pun terus bertambah sejalan dengan apdet yang terus disampaikan jajaran kepolisian. Hingga Minggu pukul 18.00 WIB, korban meninggal mencapai 13 orang dan 41 orang terluka. Para korban dibawa ke sembilan rumah sakit di Surabaya.

Hingga Minggu pukul 18.00 WIB, korban meninggal disebut mencapai 13 orang dan 41 orang terluka.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian langsung terbang dari Jakarta ke Solo. Menyusul kemudian, Presiden Joko Widodo juga mendadak langsung terbang ke Surabaya.

Dalam pernyataannya di Surabaya, Presiden Joko Widodo menyatakan aksi bom di Surabaya ini sebagai tindakan biadab di luar batas kemanusiaan sekaligus tidak memiliki kaitan dengan ajaran agama apa pun.

"Hari ini terjadi aksi teror di tiga lokasi di Surabaya. Biadab, di luar batas kemanusiaan... Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Semua agama menolak terorisme, apa pun alasannya," tegas Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi: Tindakan Teroris di Surabaya Biadab

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengajak masyarakat bersatu menjaga Indonesia dari serangan terorisme seperti ini.

Seruan Presiden Terkait Bom di Surabaya

Dari Roma, Paus Fransiskus khusus mengucap doa untuk para korban bom di Surabaya.

Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Tragedi Ledakan Bom di Surabaya

Dari dalam negeri, sejumlah tokoh juga bersuara. Benang merah dari pernyataan para tokoh adalah, aksi terorisme seperti ini tidak memiliki kaitan apa pun dengan ajaran agama, aksi ini adalah tindakan yang justru mencederai kemanusiaan.

Respons sejumlah tokoh publik terkait bom di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5/2018)

Hingga Minggu malam, kepolisian masih terus menyisir lokasi bom dan rumah terduga pelaku. Sejumlah bom rakitan ditemukan di rumah para terduga pelaku dan diledakkan tim penjinak bom. Wali Kota Surabaya ikut memantau penyisiran di rumah warganya ini.

Sejumlah daerah sontak melakukan antisipasi pengamanan, termasuk pusat wisata Bali dan wilayah lain. Untuk Senin (14/5/2018), sekolah di Surabaya juga diliburkan.

Di luar segala ketegangan ini, para tokoh sepakat mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan ketakutan termasuk dari gambar-gambar lokasi kejadian sesaat setelah ledakan.

Baca juga: Polri: Stop Sebar Gambar Lokasi Bom Surabaya! Jangan Terjebak Tujuan Pelaku Bom!

Stop Sebar Gambar Lokasi dan Korban Bom

Seruan yang juga serentak tersuarakan adalah untuk menjaga persatuan, tetap waspada, dan tidak terprovokasi. Pidato Paus dari Roma pun senafas dengan seruan-seruan dari para tokoh di dalam negeri untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia menjaga hati dari kemarahan, justru kasih dan berbagi empati dengan para korban yang perlu dikedepankan.

Berikut ini video pidato Paus Fransiskus dari Roma, khusus untuk aksi terorisme di Surabaya:

Indonesia, bersatulah melawan terorisme yang menegasikan dan melanggar batas kemanusiaan ini!

 

Setelah Ledakan Bom
di 3 Gereja di Surabaya...


TRAGEDI ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, mengentak Indonesia.

Polisi di sejumlah provinsi secara serentak memutuskan meningkatkan pengamanan di berbagai rumah ibadah, terutama di gereja, markas polisi, dan objek vital lain, berdasarkan instruksi dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Berikut ini respons pengamanan di sejumlah daerah

1. DKI Jakarta dan sekitarnya

 

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis
KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz menerbitkan telegram rahasia (TR) yang berisi bahwa status kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya Siaga 1. Status berlaku mulai pukul 08.00 WIB sampai ada ketentuan lebih lanjut.


2. Maluku

Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto
KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY
Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto

Polda Maluku juga menetapkan Siaga 1 di wilayah Maluku dalam apel panggilan luar biasa di Lapangan Upacara Polda Maluku. Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan di gereja hingga bandara.


3. Jawa Tengah


Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menetapkan status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Jawa Tengah pasca-ledakan bom di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono

Para pimpinan polisi di daerah diperintah untuk menjaga tempat ibadah maupun objek vital lain yang berpotensi mendapat ancaman dari teroris.


4. Sumatera Selatan


Polda Sumsel menetapkan status Siaga 1 dan memperketat seluruh penjagaan gereja yang ada di wilayah mereka, pasca-teror bom di Surabaya.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, sebanyak 6.990 personel kepolisian dikerahkan untuk melakukan pengamanan diseluruh gereja, serta berkoordinasi dengan densus 88 selama penjagaan berlangsung.


5. Jawa Barat

Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo
KOMPAS.com/AGIE PERMADI
Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo

Status Siaga 1 juga ditetapkan di wilayah Polda Jawa Barat. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, tiga kompi diturunkan untuk patroli ke rumah ibadah, markas polisi dan lokasi vital lainnya berdasarkan perintah Kapolri dan Kapolda Jawa Barat.

Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky saat memberikan keterangan kasus perkelahian antarpelajar SMP di wilayah Rumpin yang berujung kematian, di Mapolres Bogor, Selasa (28/11/2017).
KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH
Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky saat memberikan keterangan kasus perkelahian antarpelajar SMP di wilayah Rumpin yang berujung kematian, di Mapolres Bogor, Selasa (28/11/2017).

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky mengatakan, untuk memperketat keamanan, 964 personel disiagakan dengan senjata lengkap. Kapolda Jawa Barat, lanjut dia, memerintahkan seluruh jajaran melalukan apel panggilan luar biasa.