Mereka terus bertumbuh. Melesat hingga lintas negara dan dikenal oleh warga dunia, termasuk orang-orang yang belum mengenal Kpop.
Inilah kiprah Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa selama lima tahun di dalam, BLACKPINK!
HIT you with that ddu-du-ddu-du du…Ah yeah, ay yeah!
Ya, BLACKPINK!
Persis pada hari ini, Minggu 8 Agustus 2021, girl group Kpop asuhan YG Entertanment itu tepat berusia lima tahun.
Usia tersebut tentu belum cukup menempatkan Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa sebagai legenda Kpop sejajar dengan pendahulunya, Super Junior atau SNSD.
Namun, boleh jadi jalan yang mereka tapaki sejak debut perdananya pada 8 Agustus 2016, mengarah ke sana. Sebab, jejak kegemilangan BLACKPINK sudah mulai terbaca.
Mari mulai dari yang paling mudah dicek.
Jumlah pengikut akun BLACKPINK di Youtube per 6 Agustus 2021 sebanyak 63,7 juta. Jumlah ini naik sekitar 600.000 sejak JEO Kompas.com terakhir mengeceknya pada 17 Juli 2021 lalu.
Dalam akun tersebut, terdapat tiga video yang ditonton lebih dari 1 miliar kali.
Bila dibandingkan dengan girl group Kpop lain, Twice misalnya, perbedaan jumlah pengikut tampak cukup jauh. Jumlah pengikut Twice di Youtube per 6 Agustus 2021 sebanyak 11,4 juta.
Bahkan, jumlah pengikut BLACKPINK di Youtube juga lebih banyak dibandingkan dengan boyband BTS.
BTS yang hadir di Youtube lewat akun agensinya, HYBE LABELS, diketahui memiliki jumlah pengikut 60,1 juta (per 6 Agustus 2021).
Sebenarnya tidak baik membanding-bandingkan. Namun, demi menunjukan betapa merasuknya karya BLACKPINK di hati orang-orang, data sederhana itu terpaksa ditampilkan.
Jangan marah ya ONCE dan ARMY…
Popularitas BLACKPINK di media sosial itu sampai merengkuh lima penghargaan sekaligus dari Guinness World Record pada 30 Juni 2020.
Salah satu kategori rekor yang dipecahkan adalah, artis yang paling banyak disaksikan saat peluncuran video musik di Youtube.
Peristiwa itu merujuk ketika BLACKPINK merilis video musik 'How You Like That'. Jumlah akun yang menyaksikan acara tersebut mencapai 1,66 juta.
Harmonisasi suara merdu dan koreografi enerjik Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa memang dengan mudah memikat mata dan hati orang-orang dari lintas negara. Termasuk mereka yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal arus baru Kpop.
Maka, tak heran paket lengkap BLACKPINK kini mampu menembus pasar musik global, termasuk Amerika Serikat, sebagaimana generasi Kpop sebelum mereka.
Kontributor Forbes, Hugh McIntyre sampai melabeli BLACKPINK sebagai biggest girl group ketika sesi wawancara pada Desember 2020.
Majalah tersebut pada April 2019 memasukan BLACKPINK ke dalam daftar 30 Under 30 Asia untuk kategori inovator di bidang hiburan dan olahraga.
Menurut Forbes, BLACKPINK dengan cepat menjadi girl group K-Pop dengan chart tertinggi sepanjang masa di Hot Billboard 100 sejak grup ini debut pada 2016 lalu.
Tujuh bulan kemudian, Majalah Time juga memasukan nama BLACKPINK ke dalam daftar 100 Next tahun 2019.
TIME 100 Next merupakan daftar 100 bintang yang sedang naik daun dan akan "membentuk masa depan" dalam bidang bisnis, hiburan, olahraga, politik, ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi.
Singkat kata, Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa kini bukan sekadar penyanyi dan penari. Mereka telah berubah menjadi idola global.
Ini baru pembuka. Cerita BLACKPINK justru baru dimulai. Mari kita menapaki jejaknya satu per satu...
Anda dapat membaca artikel ini secara runut atau memilih topik yang relevan bagi Anda. Klik pilihan topik di bawah ini:
Menembus Pasar Amerika Serikat
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, performa BLACKPINK di media sosial sangat baik.
Angka 63,7 juta subscriber membuat BLACKPINK dinaubatkan sebagai artis perempuan di dunia dengan jumlah pengikut terbanyak di Youtube. Belum ada yang menandingi.
Sementara di Instagram, jumlah pengikut akun resmi @blackpinkofficial mencapai 39,3 juta.
Adapun di Spotify, pengikut akun BLACKPINK sudah lebih dari 21,2 juta pengguna.
Baca juga: BLACKPINK Jadi Girl Group Korea Pertama Catat Penjualan 1 Juta Unit untuk The Album
Tingginya jumlah pengikut di media sosial itu tercermin dari sejumlah unggahan mereka.
Video musik "Ddu Du Ddu Du" yang dirilis di Youtube pada 15 Juni 2018 contohnya. Lagu yang disebut-sebut menjadi titik lepas landas BLACKPINK menjadi idola global itu telah menembus 1 miliar penonton dalam waktu satu tahun empat bulan 27 hari sejak peluncurannya.
Saat artikel ini ditayangkan, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,6 miliar kali.
Lagu yang mengisahkan tentang perempuan berani dan tangguh itu pun mengukir sejarah industri Kpop sebagai video musik kategori grup Korea pertama yang meraih angka tersebut.
Meski, bila dilihat berdasarkan kategori video musik aliran Kpop sendiri, lagu 'Ddu Du Ddu Du' menempati urutan ketiga video musik yang ditonton lebih dari 1 miliar kali setelah solois PSY dengan lagu 'Gangnam Style' dan 'Gentleman' pada 2013.
Belum berhenti sampai di situ, selain 'Ddu Du Ddu Du', lagu 'Kill This Love' yang dirilis 2 September 2020 dan 'Boombayah' yang dirilis sebulan setelahnya kembali menyabet rekor yang sama.
Tiga lagu BLACKPINK itu pun jadi satu-satunya lagu debut Kpop yang telah ditonton lebih dari 1 miliar kali.
Pada tahun 2021, video musik 'As If It's Your Last' menambah deretan pencapaian BLACKPINK dari sisi jumlah penonton.
Meskipun lagu tersebut sebenarnya sudah dirilis sejak tahun 2017, video musik 'As If It's Your Last' akhirnya juga meraih 1 miliar views tahun ini.
Besarnya jumlah penggemar dan pengikut BLACKPINK di media sosial dimanfaatkan oleh organisasi global untuk menggelorakan kampanye peduli lingkungan hidup, salah satunya soal perubahan iklim dunia.
United Nation (UN) memilih BLACKPINK menjadi advokat UN Climate Change COP26 atau yang lebih dikenal sebagai KTT Perubahan Iklim ke-26 di Glasgow, Skotlandia, 2021.
Jisoo, Jenie, Rosé, dan Lisa diharapkan dapat mengirimkan pesan kuat kepada jutaan penggemar mereka di seluruh dunia tentang bagaimana manusia harus menjaga lingkungan.
Mereka mengutarakan pesan soal lingkungan dalam sebuah video yang ditayangkan di YouTube, Twitter, dan Facebook pada 9 Desember 2020. Dalam sekejap, video itu disaksikan jutaan pasang mata.
Keempat member pun menghadiri upacara pengangkatan resmi di kediaman Duta Besar Inggris di Seoul pada 25 Februari 2021.
Baca juga: BLACKPINK Ditunjuk Jadi Duta Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021
Di sana, mereka menerima surat pribadi yang ditulis oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Dalam suratnya, Boris Johnson mengucapkan selamat kepada BLACKPINK atas
keberhasilan video kampanye mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan
iklim.
“Video terbaru kalian Climate Action in Your Area #COP26 sukses besar, ditonton lebih dari
10 juta kali di platform media sosial. Perubahan iklim adalah masalah paling penting di zaman kita. Sungguh luar biasa bahwa kalian telah memilih momen ini untuk memberikan suara kalian pada masalah kritis ini,' tulis Boris Johnson, dilansir dari Soompi.
Melihat ketenarannya di dunia maya, tak lengkap rasanya bila kita tidak merujuk pada sumbernya. Apa lagi kalau bukan karya mereka.
BLACKPINK sejauh ini telah menelurkan enam album. Selain itu, mereka juga merilis lagu hasil kolaborasi dengan musisi internasional yang akan kita bahas nanti.
Meski demikian, banyak yang menyayangkan soal kuantitas album mereka. Sebab, dari enam album itu, sebagian besar berbentuk mini album berisi dua atau empat lagu.
Hanya satu yang merupakan album penuh, yakni ‘the Album’ yang berisi delapan lagu dan dirilis 2020.
Terkait hal ini, YG Entertainment selaku agensi sering melontarkan janji kepada BLINK, nama bagi penggemar BLACKPINK. Namun, kenyataannya janji comeback BLACKPINK selalu terlambat ditepati.
Contohnya pada 8 Februari 2019, pendiri YG Entertainment, Yang Hyun Suk menjanjikan BLACKPINK akan comeback pada pertengahan atau akhir Maret tahun itu melalui perilisan mini album.
Namun, janji tersebut baru terlaksana pada 5 April 2019 dengan peluncuran mini album 'Kill This Love' berisi empat lagu.
Contoh lain yang lebih membuat BLINK sebal adalah ketika Yang Hyun Suk mematok target BLACKPINK akan comeback kedua kalinya pada 2019.
Dalam kesempatan itu, Yang Hyun Suk sekaligus menyinggung perihal debut solo tiga member lain selain Jennie yang terlebih dahulu merilis debut solonya pada 2018.
Baca juga: Setelah Rosé, Lisa BLACKPINK Tengah Persiapkan Debut Solo
Faktanya, sepanjang 2019 BLACKPINK hanya menelurkan satu mini album dan debut member lain, yakni Rosé, baru terlaksana pada 12 Maret 2021. Sementara, member lainnya entah kapan.
"Kami mau lebih dan lebih. Kami punya banyak (lagu) di (komputer) ini. Tapi kami sangat pemilih dengan apa yang kami keluarkan,
∼ Teddy Park ∼
Janji-janji YG Entertainment ini seringkali memantik unjuk rasa dari para BLINK. Terlebih, mereka lebih menuntut agar BLACKPINK merilis full album, bukan lagi mini album.
Untungnya, unjuk rasa yang dilakukan tidak sampai beramai-ramai turun ke jalan membuat arus lalu lintas macet. Sebab, protes mereka hanya dilayangkan melalui virtual.
Tuntutan BLINK yang haus akan harmonisasi suara dan kelincahan BLACKPINK memenuhi kolom komentar pada unggahan YG Entertainment. Banyak pula yang mengirimkannya lewat surat elektronik.
Unjuk rasa yang paling ekstrem dari para BLINK adalah mengirim truk papan digital ke depan markas YG Entertainment sebagai bentuk penagihan janji.
Produser musik YG Entertainment Teddy Park angkat bicara mengenai situasi ini.
Dalam film dokumenter Netflix ‘BLACKPINK: Light Up The Sky’ yang dirilis 14 Oktober 2020, Teddy mengaku, dapat memahami amarah BLINK.
Ia berdalih, pihaknya memiliki strategi tersendiri dalam merilis karya-karya BLACKPINK.
"Kami mau lebih dan lebih. Kami punya banyak (lagu) di (komputer) ini. Tapi kami sangat pemilih dengan apa yang kami keluarkan," ujar Teddy.
“Pendekatan awal kami lebih seperti single, smash. Single, hit,” lanjut dia.
Agensi tidak akan sembarangan memilih lagu yang dirilis ke publik. Namun, lagu yang dirilis diupayakan langsung nyangkut di kuping penggemarnya.
Setelah empat tahun satu bulan 24 hari berkarier, akhirnya JenChuLiChaeng-panggilan BLINK untuk seluruh member BLACKPINK-mampu memenuhi hasrat penggemarnya.
Mereka mengumumkan full album perdana diawali dengan merilis lagu 'How You Like That' dan 'Ice Cream' pada tanggal 26 Juni 2020.
Pada titik ini, dahaga BLINK terpuaskan. Perkara karya JenChuLiChaeng, tak lagi dipersoalkan.
Video musiknya di YouTube langsung meraup 86,3 juta views dalam 24 jam. Video itu menjadi video musik BLACKPINK yang paling banyak ditonton dalam durasi tersebut dan di antara girl group Kpop lainnnya hingga kini.
Baca juga: Kritikus Musik Jelaskan Alasan BLACKPINK Begitu Populer Secara Global
Antusiasme masyarakat dunia terhadap full album perdana BLACKPINK tersebut tercermin dari sejumlah pencapaian setelahnya.
Pertama, tak sampai sepekan setelah penjualan album dibuka tanggal 28 Agustus 2020, jumlah pre order ‘the Album’ melampaui 800.000 copy.
Pesanan itu tersebar di penjuru dunia dengan tiga negara tertinggi, yakni Korea, Amerika Serikat dan Eropa.
Pencapaian itu mencatatkan BLACKPINK sebagai girl group Korea pertama yang mampu mencapai angka tersebut.
Kedua, ‘the Album’ mengantongi gelar million seller serta menjadikan mereka sebagai girl group Korea pertama yang menjual lebih dari 1 juta copy album.
Berdasarkan informasi YG Entertainment tanggal 26 Oktober 2020, ‘The Album’ yang hadir dalam empat versi warna dan edisi terbatas piringan hitam itu total telah terjual 1.209.543 copy.
Ketiga, khusus untuk lagu 'How You Like That' menyabet banyak penghargaan, khususnya di dalam negeri.
Lagu yang berisi pesan agar tetap positif, jangan merasa terintimidasi dan selalu berpengharapan dalam situasi sulit itu menyabet 13 penghargaan dalam acara musik di Korea.
Kuatnya sokongan media sosial membuat JenChuLiChaeng tak hanya merajai industri musik Korea atau Asia, melainkan juga merangsek ke pasar Amerika Serikat.
Kiprah perdana di Negeri Paman Sam diawali dengan penandatanganan kontrak kerja sama global antara BLACKPINK dengan label musik Interscrope Records pada tanggal 23 Oktober 2018.
Interscrope Records merupakan label musik yang berada di bawah naungan Universal Music Group (UMG).
Sebagai salah satu perusahaan rekaman terbesar di dunia, Interscrope Records tercatat mengurusi rekaman sejumlah penyanyi papan atas. Antara lain Eminem, Selena Gomez, Lady Gaga, Kendrick Lamar, Katy Perry hingga Snoop Dog.
Debut perdana BLACKPINK di depan penonton AS terjadi tanggal 9 Februari 2019, yakni di panggung Universal Music’s Grammy Artist.
"Kami datang dari dunia yang bertolak belakang. Tetapi kami dapat pelajaran hari ini bahwa musik menyatukan kita semua,"
∼ Rosé ∼
Mereka juga menjadi bintang tamu di sejumlah program televisi, antara lain ‘The Late Show with Stephen’ dan ‘Colbert dan Good Morning America: Strahan & Sara.’
Beberapa bulan setelahnya, tepatnya tanggal 12 dan 19 April, BLACKPINK mengejutkan penggemarnya setelah nama mereka masuk di dalam daftar pengisi acara Coachella Valley Music and Arts 2019.
BLACKPINK dengan jargon ‘BLACKPINK in your area’ menjadi girl group Korea pertama yang bisa tampil di Coachella, salah satu festival musik dan seni tahunan bergengsi di Amerika Serikat.
Membawakan total 13 lagu diiringi live band, JenChuLiChaeng sukses membuat ribuan penonton ikut jejingkrakan di lembah Coachella, salah satu bagian dari gurun Colorado.
Suasana semakin panas ketika lagu ‘Ddu Du Ddu Du’, ‘Boombayah’, dan ‘Kill This Love’ dibawakan.
"Kami datang dari dunia yang bertolak belakang. Tetapi kami dapat pelajaran hari ini bahwa musik menyatukan kita semua," kata Rosé di hadapan penonton.
Baca juga: Semua Member BLACKPINK Masuk 100 Wajah Tercantik Versi TC Candler
Kehangatan rupanya tak hanya terjadi di atas panggung dan di area penonton, melainkan juga di belakang panggung.
Sebelum dan sesudah tampil, JenChuLiChaeng mendapat apresiasi dari sejumlah musisi dan selebritas papan atas. Sebut saja, Ariana Grande, Khalid dan Will Smith.
Penampilan BLACKPINK di Coachella ini menuai cerita mendalam sekaligus bermakna bagi masing-masing member.
Lisa misalnya. Berdiri di panggung Coachella sebagai penampil rupanya merupakan mimpi lama yang terwujud.
Baca juga: Pertemuan BLACKPINK dan Will Smith di Coaechella 2019 Ternyata Sebuah Reuni
Dalam wawancara dengan majalah Elle China terbitan Desember 2020, Lisa membongkar cerita semasa masih menjalani sebagai trainee.
"Setelah Coachella, saya rasa saya menemukan cara untuk bersenang-senang di atas panggung. Jangan hanya berkonsentrasi pada dirimu, tetapi penuhi hasrat yang mengamuk di sekitarmu,"
∼ Jisoo ∼
Dalam periode itu, ia tak pernah luput menyaksikan penampilan sejumlah musisi di Coachella Valley melalui media sosial. Menurut Lisa, seluruh musisi yang tampil di sana memiliki kualitas yang keren, tanpa terkecuali.
Dalam hati, ia memendam keinginan suatu saat bisa menjejakan kaki di panggung tersebut sembari menghibur penonton.
Ia pun mengatakan bahwa panggung Coachella merupakan kenang-kenangan berharga yang akan selalu diingatnya seumur hidup.
Sementara bagi member lainnya, Jisoo misalnya, Coachella menjadi salah satu momentum untuk meningkatkan level performa panggungnya.
"Setelah Coachella, saya rasa saya menemukan cara untuk bersenang-senang di atas panggung. Jangan hanya berkonsentrasi pada dirimu, tetapi penuhi hasrat yang mengamuk di sekitarmu," kata Jisoo dalam film dokumenter BLACKPINK: Light Up The Sky.
Demikian pula dengan Rosé. Baginya, Coachella memberikan perspektif yang lebih kaya tentang bagaimana orang-orang menikmati karya BLACKPINK.
Ia menjadi lebih berenergi dalam menjalani karier sekaligus lebih mencintai penggemar.
Sebuah panggung yang panas di AS menjadi momentum bagi BLACKPINK untuk tumbuh dan memaknai perjalanannya sendiri.
Seakan mengukuhkan eksistensinya di industri musik dunia, BLACKPINK menjalin kolaborasi dengan penyanyi solo ternama.
Poyek itu diawali lewat kolaborasi dengan solois Inggris, Dua Lipa. Keduanya merilis single berjudul ‘Kiss and Make Up’.
Kolaborasi keduanya sebenarnya sudah dinanti oleh BLINK maupun penggemar Dua Lipa. Apalagi, Lisa dan Jennie kedapatan menonton konser Dua Lipa di Seoul pada Mei 2018.
Setelah konser, Dua Lipa dan BLACKPINK sama-sama mengunggah foto pertemuan mereka di belakang panggung.
Baca juga: Rosé BLACKPINK Dipuji John Mayer, Penggemar Harapkan Kolaborasi
Simak fakta-fakta menarik soal kolaborasi BLACKPINK dengan musisi dunia dalam infografik berikut ini:
Superstar tanpa dibumbui drama tentu kurang lengkap, bukan? Demikian juga BLACKPINK.
Meriahnya sambutan dunia terhadap BLACKPINK tak lantas membuat mereka mulus merengkuh penghargaan.
Di dalam negeri, sejauh ini, BLACKPINK telah mengantongi enam piala Golden Disc Awards, ajang penghargaan musik tertua Korea Selatan.
Penghargaan terbanyak berasal dari Gaon Chart Music Awards dengan sembilan piala dan
di urutan kedua ada Mnet Asia Music Awards dengan delapan piala.
Meski demikian, tetap ada beberapa peristiwa yang menuai kontroversi publik.
Dimulai dari sepanjang tahun 2020, BLACKPINK tak pernah diundang dalam satu pun ajang penghargaan musik di Korea.
Padahal, ajang penghargaan dalam negeri menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu penggemar. Di sana, mestinya menjadi ajang grup Kpop berkumpul, saling berinteraksi dan menunjukkan performa apik di atas panggung.
Terakhir kali, JenChuLiChaeng tampil di Gaon Chart Music Awards, yakni awal 2019.
Baca juga: Jisoo BLACKPINK Kerap Trending di Twitter, Berikut 5 Dugaan Perlakuan Tak Adil YG Entertainment
Pada titik ini, para penggemar menaruh curiga bahwa idolanya itu mendapatkan perlakuan tidak adil, bahkan dicurangi, dalam berbagai ajang penghargaan musik di Korea Selatan.
Peristiwa tahun 2017 diungkit kembali. Saat itu, BLACKPINK tidak datang ke sebuah acara penghargaan bernama Mnet Asia Music Awards 2017. Namun, mereka masuk ke dalam nominasi Best Female Group.
Ketika foto BLACKPINK ditampilkan di panggung, wajah keempat member terlihat buram dan berwarna kemerahan sehingga tidak terlihat jelas. Hal serupa tidak terjadi pada nominator lain.
Inilah yang membuat BLINK menaruh prasangka bahwa penyelenggara sengaja mengaburkan wajah JenChuLiChaeng karena memiliki hubungan yang kurang baik dengan YG Entertainment.
Pada November 2020, kalimat ‘APAN Rigged (manipulasi) Awards Show’ menjadi trending topic worldwide di Twitter.
Pendengungnya tak lain adalah BLINK. Mereka protes setelah melihat BLACKPINK tak masuk ke dalam 10 besar penghargaan tersebut.
Baca juga: BLACKPINK Tak Masuk Top 10, Fans Merasa APAN Music Awards 2020 Curang
Pemenang diketahui dipilih berdasarkan penjualan album fisik, peringkat tangga lagu digital, voting penggemar dan penilaian juri.
Sementara itu, berdasarkan voting responden, nama BLACKPINK jelas masuk ke dalam 10 besar. Penjualan album mereka pada 2020, yakni ‘The Album’ juga terbukti laku keras.
Dalam tangga lagu digital MelOn, lagu ‘Lovesick Girl’ masih bertengger pada peringkat lima meskipun waktu perilisan sudah melewati lima bulan.
Tidak adanya nama BLACKPINK di Top 10 APAN Music Awards 2020 pun menjadi tanda tanya besar bagi sejumlah kalangan, terutama penggemar.
Kesempatan JenChuLiChaeng menyabet predikat Bonsang alias penghargaan perak di APAN Music Awards 2020 pun sirna.
Selang beberapa hari setelahnya, BLINK kembali dibuat murka setelah idolanya tidak mendapatkan penghargaan dalam Asian Artist Awards 2020, khususnya untuk kategori girl group Kpop dengan penjualan album terbanyak dalam pekan pertama setelah rilis.
Baca juga: Fans Desak AAA Minta Maaf ke BLACKPINK karena Data yang Tak Akurat
Padahal, Hanteo Charts sebelumnya telah memberi sertifikat kepada BLACKPINK atas rekor baru penjualan 689.066 copy untuk The Album.
Sejumlah kalangan, termasuk penggemar juga menyoroti BLACKPINK yang hingga saat ini belum merengkuh gelar Daesang alias penghargaan tertinggi ajang manapun di dalam negeri.
Meski demikian, Presiden Korea Selatan Moon Jae In dalam pidato Tahun Baru 2021 membuat BLINK sedikit lega.
Presiden Moon mengutarakan kebanggaannya atas prestasi BLACKPINK dan beberapa produk industri kreatif Korea lainnya, baik di dalam maupun luar negeri. Ia menyebut, JenChuLiChaeng dan lainnya memiliki pengaruh global.
"BTS, BLACKPINK, dan film Parasite serta K-content lainnya telah menarik perhatian
masyarakat internasional, juga memberikan harapan dan kebahagiaan bagi banyak orang di
seluruh dunia," kata Presiden Moon, dilansir Koreaboo.
Sebagian besar BLINK kemudian menjadikan pengakuan sang Kepala Negara lebih berharga ketimbang gelar Daesang.
Sederet pencapaian tingkat internasional dan penghargaan yang direngkuh BLACKPINK rupanya masih belum memuaskan hasrat penggemar.
BLACKPINK belum meraih big three, tiga penghargaan bergengsi di Amerika Serikat, yakni American Music Awards (AMAs), Grammy Awards, dan Billboard Music Awards.
Meski demikian, pada Billboards Music Awards pada 29 April 2021, untuk pertama kalinya BLACKPINK menembus ajang tersebut dengan menjadi nominator dalam kategori Top Social Artist.
Bila BLACKPINK konsisten dan meningkatkan level performanya, bukan tidak mungkin meraih penghargaan bergengsi tersebut di masa mendatang.
Bila melihat serangkaian peristiwa di atas, penggemar memang tidak dapat dilepaskan dari perjalanan BLACKPINK.
BLINK yang secara resmi disahkan pada 14 Januari 2017 melalui unggahan Instagram BLACKPINK tidak hanya berperan sebagai pengunyah karya, melainkan juga menjalankan peran sebagai penjaga, kritikus, marketing, bahkan sahabat yang baik bagi para member.
Baca juga: Jisoo BLACKPINK: BLINK Mantul, Maacih...
Mereka meluangkan waktu untuk membeli album dan merchandise, menonton konser baik langsung atau streaming, berpartisipasi dalam voting, memprotes kebijakan agensi, bahkan juga mengingatkan member untuk meningkatkan level performanya.
Sama seperti fandom Kpop lainnnya, BLINK bahu-membahu memberikan dukungan serta cinta tak bersyarat dan tak terhingga.
Rosé menuturkan, hampir setiap hari para member dibuat terkejut-kadang haru-dengan aksi para BLINK, baik aksi nyeleneh maupun yang bersifat mendukung.
"Kami seperti, bagaimana seseorang bisa begitu mendukung seseorang? Itu sungguh luarbiasa. Aku rasa kami benar-benar memuji mereka. Mereka bekerja sangat keras untuk kami dan itu sangat menakjubkan bagaimana mereka bisa amat mendukung orang lain. Kami belajar dari fans kami juga," tutur Rosé.
Tak jarang para member merasa memiliki ikatan batin dengan para penggemar.
Baca juga: BLACKPINK Umumkan Judul Lagu, Tebakan BLINK Lagi-lagi Benar
Lisa memberi contoh ketika merasakan kekuatan dari BLINK. Selama masa promosi The Album, pandemi membuat BLACKPINK terpaksa harus melaksanakan fan sign secara virtual.
"Meskipun ada banyak hal yang tidak saya ucapkan dengan lantang, rasanya semua fans tahu, saya merasa mereka memahami saya dengan sangat baik" tutur Lisa, dalam wawancara majalah Harper's Bazaar China edisi April 2021.
Hal senada juga diungkapkan Jisoo. Ia adalah salah satu member yang rajin berkomunikasi dengan BLINK lewat Vlive tak peduli sesibuk apa pun kegiatannya.
“Kami merasa tersentuh dengan penggemar kami. Kami merasakan kesedihan dan kebahagiaan mereka. Kami sangat terhubung," tutur Jisoo dalam majalah Elle AS tahun 2020.
Popularitas JenChuLiChaeng membuat sejumlah brand fashion kepincut menggunakan jasa mereka sebagai model, hingga akhirnya sebagai global brand ambassador.
Saat menjadi model, JenChuLiChaeng menampilkan produk fashion yang mencerminkan gaya dan kepribadian mereka hasil karya desainer ternama.
Aktivitas mereka di catwalk tak luput dari perhatian majalah Elle di Amerika Serikat.
Rupanya dunia model menjadi pintu masuk para member BLACKPINK untuk dipercaya menjadi global brand ambassador.
Jennie merupakan anggota pertama yang dilirik brand fashion. Pada 2017, perusahaan mode ternama asal Perancis, Chanel, mengundang Jennie ke pameran Chanel Mademoiselle Privé di Seoul.
Perbincangan berlanjut hingga akhirnya Chanel memilih Jennie sebagai muse lini make up untuk tahun 2018.
Baca juga: Sebelum Jennie BLACKPINK, Ini 8 Artis yang Pernah Dikabarkan Dekat Dengan G-Dragon BIGBANG
Tak butuh waktu lama, tanggal 6 Maret 2019, Chanel mengumumkan melalui akun Twitter resminya bahwa Jennie terpilih menjadi House Ambassador Chanel. Istilah itu setara dengan global brand ambassador.
Maret 2021, Jennie juga dipercaya menjadi global brand ambassador HERA, perusahaan kosmetik asal Korea Selatan.
Setelah menjadikan Jennie sebagai ikon perusahaannya, HERA memperluas penjualan ke Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya di Asia.
Member kedua yang unjuk gigi ialah Lisa. Ia menjadi muse perusahaan alas kaki sekaligus mode asal Perancis, Celine, sejak 2019.
Artistic, creative and image director Celine, Hedi Slimane mengatakan, perusahaannya mendapuk member asal Thailand itu untuk bertugas sebagai global brand ambassador.
Keputusan itu diumumkan dalam situs Harper's Bazaar Singapura tanggal 22 September
2020.
Direkrutnya wanita yang memiliki nama lengkap Lalisa Manoban itu mencatatkan sejarah tersendiri bagi perusahaan tersebut.
Baca juga: Jadi Sampul Vogue Jepang, Intip Harga 'Outfit' Lisa BLACKPINK
Sebab, Lisa merupakan global brand ambassador pertama sejak Celine beroperasi pada 1945.
Selain produk sepatu dan busana, wanita yang dijuluki dancing machine itu juga merupakan global brand ambassador Bvlgari dan MAC Cosmetics.
Rosé diam-diam rupanya juga digaet perusahaan mode asal Perancis Yves Saint Laurent (YSL).
Hal tersebut terungkap melalui wawancara dengan majalah Elle Korea edisi Juli 2020.
Dilansir dari Koreaboo, Rosé jadi global ambassador pertama YSL sejak berdiri pada 1961.
Wanita kelahiran New Zealand ini lalu menjadi wajah utama kampanye koleksi musim panas YSL pada 2020.
YSL juga merekrut Rosé untuk bisnis sektor perawatan kecantikannya pada Desember 2020. Namun, YSL menempatkan Rosé sebagai muse.
Baca juga: Rosé BLACKPINK Hadiahi Para Staf Dompet Mahal Saint Laurent
Selain itu, mulai April 2021, Rosé memikul tanggung jawab sebagai global brand ambassador perusahaan perhiasan Tiffany & Co.
Pengumuman perusahaan fashion Dior tentang Jisoo pada 6 Maret 2021 menggenapi rentetan
merek busana mewah yang berhasil menggaet member BLACKPINK.
Kim Jisoo menyandang predikat global brand ambassador sekaligus untuk lini fashion dan beauty perusahaan yang dipelopori oleh Christian Dior tersebut.
Member yang juga menekuni bidang akting itu menjadi inspirasi bagi desainer Maria Grazia Chiuri dalam merancang koleksi Dior Fall 2021.
Baca juga: Ikuti Jejak Natalie Portman, Jisoo BLACKPINK Resmi Jadi Global Ambassador Dior
Pada bidang perhiasan, Jisoo adalah muse global Cartier.
Kritikus musik modern Kim Young Dae mengatakan, personal branding yang dibangun JenChuLiChaeng sangat membantu grup tersebut untuk menggapai puncak popularitas.
Daya tarik mereka menembus batas negara dan kultur hingga akhirnya semua terpikat.
"Mereka punya gaya swag yang kuat dan sebuah kesan mewah yang agung. Semua itu yang membawa para member-nya menjadi semacam panutan bagi penggemar Kpop, terlepas dari negara atau latar belakang apa pun," tutur Kim Young Dae sebagaimana dilansir Allkpop.
Kim juga mengatakan, persona JenChuLiChaeng sejak debut pertama hingga kini cukup konsisten sejak debut pertamanya.
Hal itulah yang membuat BLACKPINK memiliki karakter identitas, baik secara berkelompok maupun individual, yang sedemikian kuat dan melekat.
Tak heran bila perusahaan mode kepincut dengan persona mereka dan ramai-ramai meminta bekerja sama.
Pencapaian BLACKPINK selama ini tentu tak diraih dengan mudah. Perjalanan hidup mereka masing-masing tak luput dari kekecewaan, pertengkaran, bahkan pengkhianatan.
Namun, Jennie, Lisa, Jisoo dan Rosé terlanjur memupuk harapan sekaligus kepercayaan satu sama lain sejak masih tahap training.
Di antara mereka berempat, Jennie adalah orang pertama yang lolos audisi YG Entertainment pada 2010, disusul Lisa dan Jisoo pada tahun 2011. Terakhir, Rosé pada tahun 2012.
Baca juga: Daftar Peringkat Reputasi Girl Band Desember 2020 Diumumkan, Jennie BLACKPINK Nomor Satu
Mereka tidak membutuhkan usaha ekstra untuk mendekatkan diri satu dengan yang lainnya.
Secara natural, personal mereka sungguh dekat dan saling membangun rasa percaya.
"Kami semua tinggal bersama sejak awal (training). Setelah waktu latihan kami selesai, kami
akan pulang bersama dan memesan makanan, membicarakan betapa seramnya guru-guru
tadi, bagaimana pekerjaan tadi sangat banyak," tutur Jennie dalam artikel di situs majalah Elle AS, 17 September 2020.
"Seperti halnya anak-anak menjadi teman di sekolah, kami akrab begitu saja. Dan itu sangat mudah, kami tidak perlu terlalu berusaha," lanjut dia.
Chemistry di antara mereka pun cepat terbangun. Mungkin hal ini disebabkan salah satunya oleh rentang usia yang tidak terlalu jauh.
Jisoo kelahiran tahun 1995, Jennie tahun 1996, serta Rosé dan Lisa tahun 1997.
Kala itu, tentu bukan hanya mereka berempat yang menjadi trainee dan dipersiapkan oleh YG Entertainment untuk mengisi formasi girl group baru.
Setiap bulan, seluruh trainee harus menghadapi tes evaluasi yang menentukan nasib mereka
di sana.
Saat evaluasi, mereka berempat tak selalu disatukan di dalam kelompok yang sama. Mereka kadang terpisah ke dalam beberapa kelompok bersama trainee lainnya.
Baca juga: Ketika BLACKPINK Saling Ungkap Ucapan Termanis dari Para Member
Jennie kembali menuturkan, ketika berada dalam kelompok itu, biasanya selalu terjadi pertengkaran. H al itu bersumber dari trainee yang ngotot ingin memainkan peran tertentu di dalam grup.
Namun, berbeda ketika Jennie, Lisa, Jisoo dan Rosé disatukan ke dalam satu kelompok, pertengkaran seperti itu nyaris tidak pernah ada.
“Saya tidak berpikir bahwa member ini lebih banyak bernyanyi atau member itu lebih banyak menari. Saya pikir keselarasan BLACKPINK lengkap karena energi setiap orangnya,"
∼ Jennie ∼
Masing-masing sudah mengetahui apa yang dilakukan tanpa mesti bersinggungan dengan anggota lainnya. Mereka semua tidak bekerja keras hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk sebuah keharmonisan.
“Saya tidak berpikir bahwa member ini lebih banyak bernyanyi atau member itu lebih banyak menari. Saya pikir keselarasan BLACKPINK lengkap karena energi setiap orangnya," tutur Jennie.
"Bagaimana kami tetap erat sebagai grup adalah kami mencoba untuk menjaga diri sendiri secara individu dan kemudian bersatu dengan sehat dan bahagia sehingga semuanya berjalan dengan baik," timpal Rosé.
Rosé yang menjadi trainee paling belakang masih ingat betul bagaimana chemistry antara dirinya dengan Jennie, Jisoo dan Lisa berawal.
Ketika baru pertama kali menginjakkan kaki di asrama YG Entertainment, ia tidak sengaja bertemu dengan Jisoo, Jennie dan Lisa yang masih terjaga di suatu ruangan.
Malam itu, para trainee lain sudah terlelap.
"Waktu itu kami berempat. Aku bahkan tidak tahu mengapa, tapi hanya kami berempat,"
kenang Rosé.
Mereka pun menghabiskan malam dengan bernyanyi diiringi petikan gitar Rosé.
"Ketika aku terbang jauh dari Australia, aku membawa gitar dan kami berakhir seperti jamming sampai jam lima pagi," tutur Rosé sebagaimana dikutip dari YouTube Zach Sang Show.
"Aku tidak berpikir kami peduli dengan apa yang tetangga pikirkan. (Saat) itu di apartemen, kami bernyanyi sampai matahari terbit. Itu lucu," lanjut dia.
Seiring waktu berjalan, akhirnya Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa membuktikan diri bahwa mereka mampu bersaing dan bertahan melewati beratnya latihan.
Seolah berjodoh, sekumpulan wanita yang bernyanyi sesuka hati di suatu malam hingga mengganggu orang kini telah menjelma sebagai idola baru dunia. BLACKPINK.
Merasa bahwa mereka saling melengkapi, diputuskanlah tidak ada leader di dalam grup. Semua bisa menjadi tauladan. Semua juga bisa mengikuti.
Baca juga: YG Entertainment Rilis Trailer Film BLACKPINK The Movie, Kebersamaan Mereka Selama Lima Tahun
Pertanyaan yang muncul kemudian, sampai kapan JenChuLiChaeng tetap berada di dalam satu grup?
Tentu tidak ada yang dapat menjawab selain waktu.
Namun masing-masing dari mereka sudah bertekad berkarya bersama setidaknya hingga 10 tahun mendatang.
Meski dalam hati kecil, mereka menyadari bahwa saat terbaik adalah saat ketika bersama, sebagaimana yang diungkapkan Rosé dalam unggahan akun Instagram-nya di tahun 2018:
"Best when it's the four of us..."
Kalimat sarat makna tersebut diserukan kembali oleh Jennie, Jisoo dan Lisa beberapa waktu setelahnya.
View this post on Instagram
Lima tahun kehadiran BLACKPINK memberi nuansa baru bagi industri musik dunia. Bahkan, sedikit banyak merubahnya.
Oleh sebab itu, jangan bicara macam-macam dahulu soal bagaimana mereka akan mengakhiri petualangan. Sebab, mereka justru baru memulainya...
Selamat merayakan kebersamaan di tahun ke-5, BLACKPINK!