TIGA merek merajai penjualan mobil di Indonesia pada semester I/2018, yaitu Toyota, Mitsubishi, dan Daihatsu. Secara keseluruhan, tren penjualan mobil pada paruh pertama 2018 terlihat membaik dibandingkan tahun lalu.
Penjualan wholesales mobil pada Januari-Juni 2018 mencapai 553.757 unit.
-Gaikindo-
Penjualan Mitsubishi tercatat paling melejit—bahkan menyalip Daihatsu—berkat peluncuran Xpander pada awal tahun. Honda tersingkir dari tiga besar penjualan mobil pada kurun ini, setelah pada semester I/2017 juga tersalip Daihatsu dan tergeser ke peringkat ketiga.
Secara wholesales (pengiriman dari pabrik ke diler), penjualan mobil pada Januari-Juni 2018 mencapai 553.757 unit, merujuk data Gabungan industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Dari data itu, Toyota membukukan penjualan 161.446 mobil, Mitsubishi 100.122 mobil, dan Daihatsu 94.929 mobil.
Angka penjualan pada semester I/2018 tumbuh 3,8 persen dibandingkan capaian pada kurun waktu yang sama setahun lalu, yang mencatat penjualan 533.506 mobil.
Hanya penjualan Toyota yang tercatat turun dibandingkan capaian setahun lalu meski masih menjadi pemuncak "klasemen". Adapun Daihatsu mempertahankan angka penjualan dengan dorongan kuat dari Sigra.
Tren pasar otomotif di dalam negeri sepanjang enam bulan pertama tahun ini dinilai cukup positif. Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi pun optimistis dan asosiasi percaya diri bahwa penjualan mobil pada 2018 bisa lebih baik dari tahun lalu.
“Tahun ini sesuai dengan target yang telah kami canangkan, yaitu 1,1 juta unit (terjual). Mengingat telah terjadi pertumbuhan pada semester 1 tahun ini jadi kami tidak melakukan revisi,” ujar Nangoi.
Belum lama berselang, pengamat ekonomi Faisal Basri berpendapat, pertumbuhan di industri otomotif Indonesia seharusnya bisa lebih dari yang telah dicapai selama ini.
Faisal pun punya harapan besar apabila kondisi pasar terus seperti ini maka akan ada dampak positif bagi masyarakat Indonesia dari skala ekonomi.
BERDASARKAN segmen, mobil dari kategori low multi purpose vehicle (LMPV) masih menjadi yang terlaris. Kelompok low cost green car (LCGC) menempel rapat di peringkat kedua.
LMPV dari enam merek—Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Nissan, Suzuki dan Toyota—terjual 133.070 unit dalam enam bulan pertama 2018, naik dari 127.156 unit pada semester I/2017.
Adapun angka penjualan LCGC susut tipis dibandingkan setahun sebelumnya, meski masih menempati peringkat kedua. Segmen ini laku 115.076 mobil pada semester I/2018, sementara pada Januari-Juni 2017 terjual 120.627 unit.
Tiga segmen berikutnya yang signifikan menyumbang penjualan mobil pada Januari-Juni 2018 adalah low sport utility vehicle (LSUV), sport utility vehicle (SUV), serta city car dan hatchback.
SEGMEN low multi purpose vehicle (LMPV) masih menjadi pangsa terbesar di pasar otomotif nasional.
Pada semester pertama 2018, enam merek yang melego segmen mobil ini—yaitu Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Nissan, Suzuki, dan Toyota—menjual 133.070 unit mobil LMPV. Angka tersebut naik dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat 127.156 unit.
Contoh gampang untuk menunjuk segmen produk LMPV adalah Mitsubishi Xpander, Toyota Innova, Suzuki Ertiga, Daihatsu Xenia, dan Honda Mobilio. Tiga varian produk merek pertama menjadi pemuncak penjualan LMPV pada semester I/2018.
Data peringkat penjualan segmen ini cukup dinamis. Hingga pertengahan 2018, misalnya, Mitsubishi Xpander dan Toyota Avanza berebut posisi puncak.
Adapun peringkat ketiga penjualan LMPV biasanya jadi perebutan antara Daihatsu Xenia dan Honda Mobilio. Namun, pada semester I/2018, Suzuki Ertiga merangsek ke posisi ketiga kinerja penjualan setelah peluncuran generasi keduanya pada April 2018.
Soal harga, untuk Mitsubishi Xpander dijual mulai Rp 197,1 juta hingga Rp 253,4 juta. Lalu, Toyota Avanza dari Rp 190,95 juta hingga Rp 239,3 juta, sementara Suzuki Ertiga mulai Rp 181,45 juta sampai Rp 216,1 juta. Harga ini untuk on the road di DKI Jakarta dan sekitarnya.
SEGMEN terfavorit kedua di pasar otomotif dalam negeri ditempati low cost green car alias mobil murah yang juga diklaim ramah lingkungan.
Sepanjang enam bulan pertama 2018, sebanyak 115.076 LCGC terjual dari semua merek yang melansirnya. Meski demikian, angka penjualan ini sedikit berkurang dari 120.627 unit terjual pada semester I/2017.
Toyota Calya dengan penjualan 32.286 unit selama semester pertama 2018, memimpin pasar LCGC. Di urutan kedua ada Daihatsu Sigra dengan penjualan 24.338 unit, dan Honda Brio Satya di posisi ketiga dengan 23.475 unit laku terjual secara wholesale.
Harga ketiga mobil LCGC tersebut cukup bersaing. Toyota Calya dijual dengan harga mulai Rp 135,4 juta hingga Rp 152,95 juta, sementara Daihatsu Sigra Rp 109,9 juta sampai Rp 150,65 juta, dan Honda Brio Satya dari Rp 132,5 juta hingga Rp 152,5 juta.
Acuan harga tersebut adalah untuk kondisi on the road di DKI Jakarta dan sekitarnya.
SEGMEN paling besar ketiga penjualan mobil di Indonesia pada semester I/2018 dihuni low sport utility vehicle (LSUV). Pemain di kelas ini antara lain Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda HR-V, Suzuki SX-4, Mazda CX-3, Nissan Juke, dan Chevrolet Trax.
Sepanjang semester pertama 2018, semua merek yang berlaga di segmen LSUV membukukan penjualan 52.972 unit. Lagi-lagi, angka ini susut dibandingkan penjualan pada kurun waktu yang sama setahun lalu, yang mencatat penjualan 53.592 unit dari segmen LSUV.
Jagoan di segmen ini untuk semester pertama 2018 dipegang Toyota Rush dengan total penjualan 19.508 unit. Pada urutan kedua ada Honda HR-V 1.5 yang terjual 15.339 unit, dan posisi ketiga Daihatsu Terios dengan penjualan 12.585 unit.
Urusan harga, Toyota Rush dijual mulai Rp 239,9 juta hingga Rp 261,3 juta, Honda HR-V Rp 276,5 juta sampai Rp 310,5 juta, dan Daihatsu Terios dibanderol Rp 195,2 juta hingga Rp 237,9 juta. Masing-masing harga untuk kondisi on the road di DKI Jakarta dan sekitarnya.
UNTUK salah satu segmen menengah, sport utility vehicle (SUV) mencatatkan angka penjualan yang membaik pada semester I/2018, dibandingkan performa setahun lalu.
Sepanjang enam bulan pertama 2018, segmen SUV mencatatkan penjualan 32.475 unit, tumbuh lebih dari 10 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017 dengan penjualan 29.513 unit.
Dalam enam bulan tersebut, penjualan Mitsubishi Pajero Sport melaju kencang dengan 11.021 unit bergulir ke pasar. Urutan kedua dihuni Toyota Fortuner dengan penjualan 9.072 unit, dan posisi ketiga ditempati Honda CR-V yang terjual 5.360 unit.
Mengenai harga, Mitsubishi Pajero Sport dijual pada kisaran mulai Rp 454 juta hingga Rp 662 juta. Adapun Toyota Fortuner dilepas dengan harga mulai dari Rp 467,3 juta sampai Rp 659,4 juta, sementara Honda CR-V dari Rp 434 juta hingga Rp 508 juta. Setiap harga adalah untuk kondisi on the road di DKI Jakarta dan sekitarnya.
PENJUALAN segmen city car dan hatchback memperlihatkan performa yang membaik pada semester I/2018.
Selama paruh pertama 2018, city car membukukan penjualan 17.800 unit, tumbuh dari 15.262 unit pada semester I/2017.
Suzuki Ignis menjadi jagoan di penjualan segmen city car, dengan total penjualan 7.659 unit. Urutan kedua ditempati Honda Brio dengan penjualan 5.887 unit, dan di posisi ketiga ada Datsun Cross yang terjual 2.248 unit.
Urusan harga, Suzuki Ignis dibanderol mulai Rp 144,5 juta hingga Rp 164,5 juta, Honda Brio pada rentang Rp 165 juta-Rp 180 juta, dan Datsun Cross Rp 161 jutaan-Rp 173 jutaan, untuk kondisi on the road di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Berada di satu segmen, penjualan hatchback juga naik menjadi 16.499 unit pada semester I/2018, dari 17.515 unit pada semester I/2017.
Untuk segmen hatchback, Honda Jazz masih memimpin dengan total penjualan pada semester pertama 2018 ini mencapai 5.930 unit. Urutan kedua diisi Toyota Yaris dengan penjualan 5.634 unit, dan posisi ketiga ditempati Suzuki Baleno dengan penjualan 3.493 unit.
Mengenai harga, Honda Jazz dijual mulai Rp 236 juta hingga Rp 276 juta, Toyota Yaris di kisaran Rp 247 juta-Rp 276 juta, dan Suzuki Baleno dari Rp 199,5 juta hingga Rp 212 juta, untuk kondisi on the road di DKI Jakarta dan sekitarnya.