JEO - Peristiwa


Jejak Langkah
Glenn Fredly...

~Sepotong Obituari~

Rabu, 8 April 2020 | 22:21 WIB

Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) karena sakit. Ini sepotong obituari tentang dia. So long, Glenn Fredly...

TERSENTAK. Itu kata yang terpikir sebagai gambaran ekspresi saat mendapat kabar Glenn Fredly meninggal, Rabu (8/4/2020) malam. Iya, Glenn Fredly.

Sakit. Itu keterangan yang didapat Kompas.com soal penyebab kematiannya. Sejauh ini, sakitnya bukan wabah yang sekarang sedang jadi keprihatinan bersama.

Konfirmasi pertama tentang kepergian Glenn Fredly didapat Kompas.com dari Tompi. 

"Telah berpulang saudara kami, Glenn Fredly, malam ini. Mhn dimaafkan semua salahnya. Dia yg selalu hadir menggerakkan kita semua," tulis Tompi melalui aplikasi layanan pesan kepada Kompas.com, Rabu, menjelang pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Glenn Fredly Meninggal Dunia karena Meningitis

Perih terasa. Bagi generasi 90-an, Glenn adalah penyanyi yang sukses mewakili level tertinggi patah hati lewat tembang seperti Januari.

Satu album yang memuat lagu itu cocok buat yang patah hati berat untuk berbagi perih. Sekali Ini Saja, contoh lagu lain di album yang sama.

Padahal, judul albumnya adalah Selamat Pagi, Dunia! Memang, versi repackage memuat juga lagu ceria di awal penampilan Glenn di industri musik, seperti Terpesona dan Cukup Sudah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Meningitis, Penyakit yang Diderita Glenn Fredly


Edisi lagu patah hati berlalu seiring perjalanan hidup Glenn. Meski begitu, masih ada lagu dia seperti Malaikat Juga Tahu, mewakili versi perih jenis lain.

Kurang apa lagu itu menggambarkan tercabik-cabiknya rasa enggak dianggap dan cuma jadi "penampungan" saat susah?

Namun, Glenn juga adalah penyanyi yang bisa mengirimkan pesan Alkitab dari agama yang dia yakini sebagai penyemangat untuk penikmat lagu dari beragam umat.

Jadilah terang, jangan di tempat yang terang
Jadilah terang, di tempat yang gelap

Jadilah garam, jangan di tengah lautan
Jadilah harapan, jangan hanya berharap

Jadilah jawaban, jangan hanya ucapan
Jadilah jawaban, jangan tambahkan beban

Tiga paragraf di atas merupakan penggalan lirik lagu Terang. Lagu sejenis ini yang juga banyak menjadi inspirasi bagi pendengarnya adalah Karena Cinta, baik versi dinyanyikan pemenang Indonesian Idol maupun versi akustik milik Glenn.

Pada lain waktu, Glenn juga adalah pencipta dan pelantun tembang-tembang yang bisa bikin melayang mereka yang tengah dimabuk asmara dan bahagia. My Everything, salah satunya. Yang mendayu-dayu, ada Kasih Putih.

Bahkan, Jejak Langkah yang sebenarnya juga lagu patah hati pun lebih masuk jadi genre mabuk kepayang cuma enggak kesampaian.

 

Baca juga Liputan Khusus Glenn Fredly Meninggal Dunia di Kompas.com. Klik di sini

BUKAN PENYANYI BIASA

LELAKI berdarah Ambon kelahiran Jakarta, 30 September 1975 ini jelas bukan penyanyi biasa. Sejak awal kemunculannya, tarikan suara Glenn sudah mencuri perhatian.

Sebelum lebih jauh mengenal sosoknya, ini di antara sederet penghargaan yang pernah dia terima selama berkiprah di industri musik:

Suara emas Glenn mulai dikenal saat dia bergabung dengan grup band Funk Section. Waktu itu dia masih anak SMA.

Di antara lagu yang lahir bersama grup ini adalah Terpesona dan Pantai Cinta. Lagu terakhir ini belakangan diangkat jadi soundtrack film Cinta Silver.

Tiga tahun berkiprah bersama Funk Section, Glenn memutuskan bersolo karier. Lagu-lagu awalnya adalah Kau dan Cukup Sudah.

Album curahan patah hatinya, Selamat Pagi, Dunia! boleh dibilang yang melambungkan nama Glenn. Tak hanya industri musik menyambutnya gegap gempita, dunia film pun membuka pintu.

Selain di film Cinta Silver, Glenn juga dipercaya mengisi soundtrack untuk Filosofi Kopi. Belakangan bahkan dia terjun menjadi produser film. Film garapannya adalah Cahaya dari Timur, Surat dari Praha, dan Tanda Tanya.

Baca juga Liputan Khusus Glenn Fredly Meninggal Dunia di Kompas.com. Klik di sini


Sosok Glenn juga lekat dengan dunia lingkungan hidup dan pelestarian seni budaya Indonesia. Tentu, musik jadi medium utamanya. 

Kiprah kepeduliannya ini antara lain menghasilkan lagu Kita untuk Mereka, yang hadir sebagai dukungan bagi para korban tsunami Aceh. Lalu, konser bertajuk Cinta Beta dia dedikasikan untuk seni dan budaya Indonesia Timur.

Tak hanya membesarkan diri sendiri di blantika musik, Glenn Fredly membangun label sendiri untuk memproduseri penyanyi berbakat Indonesia. Mereka yang lahir dari sentuhan tangan dingin Glenn antara lain Yura Yunita.

Selepas dari Funk Section, grup yang lekat dengan Glenn adalah Trio Lestari. Dia bergabung bersama Sandy Sondhoro dan Tompi di sini. 

Namun, ada grup musik yang tak boleh dipisahkan dengan penampilan eksotis Glenn Fredly. Grup itu adalah Bakuucakar.

Lagu-lagu baru maupun daur ulang Glenn bersama grup pengiring ini selalu punya sentuhan khas yang pas.

"Setiap orang punya warna dan sentuhan masing-masing... Paling menyenangkan ketika bisa bermusik sambil menikmatinya," kata Glenn tentang rahasia kecocokannya bersama Bakuucakar, seperti dikutip dari antaranews.com edisi Kamis (6/12/2018).

Tentu, itu tak lebih dari klaim kalau datang hanya dari Glenn. 

"10 tahun terakhir main sama (penyanyi) yang lain (juga). Tapi ketika bertanya sama diri sendiri, paling enak main sama siapa, mungkin itu yang bikin kami balik lagi ke sini," ujar Rifka Rachman, sequencer Bakuucakar, dikutip dari sumber yang sama. 

Pada 2019, Glenn meluncurkan album baru setelah jeda sembilan tahun. Judul albumnya, Romansa Masa Depan. Dia bahkan berencana meluncurkan volume kedua dari album ini pada Agustus 2020, sekaligus menandai 25 tahun kiprahnya di dunia musik Indonesia.


Baca juga: Music Scoring, Elemen Penting FIlm yang Sering Terabaikan


Selain album, dia merilis pula sejumlah single pada 2019, salah satunya Kembali ke Awal yang menjadi soundtrack untuk film Twivortiare

Glenn Fredly pun dikenang untuk banyak kepedulian lain. Terakhir, dia antara lain mendedikasikan suara berduet dengan Ello—nama tenar Marcelo Tahitoe—bagi para tenaga medis dan relawan kemanusiaan yang pada hari-hari ini berjibaku dengan wabah global.

Dia juga tak segan mengunggah kampanye kemanusiaan di akun pribadinya. Salah satunya adalah kampanye untuk membantu ekonomi warga yang terdampak wabah hari-hari ini. 

 

Baca juga Liputan Khusus Glenn Fredly Meninggal Dunia di Kompas.com. Klik di sini

JEJAK LANGKAH
GLENN FREDLY...

 

KISAH cinta Glenn Fredly dari masa ke masa mungkin sempat jadi bahan pembicaraan sesuai zaman. Namun, seperti lirik Cinta dan Rahasia, cinta tak bisa kita salahkan, bukan?

Yang jelas, cinta Glenn tertambat terakhir kali pada sosok Mutia Ayu. Empat hari sebelum kabar kepergiannya ini, Glenn masih mengucapkan ulang tahun untuk sang istri.

Ucapan itu dia unggah lewat akun Instagramnya, tertanggal 4 April 2020.

Glenn menikahi Mutia Ayu pada 19 Agustus 2019. Dari pernikahan ini, mereka baru saja pula dianugerahi putri bernama Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo pada 28 Februari 2020.

Namun, kehilangan besar tak hanya akan menjadi milik Mutia Ayu, buah hati, dan keluarga Glenn Fredly.

Pada pukul 22.24 WIB, misalnya, Glenn Fredly menjadi trending topic Twitter dengan lebih dari 277.000 cuitan tentang kepergiannya. 

 

Baca juga Liputan Khusus Glenn Fredly Meninggal Dunia di Kompas.com. Klik di sini

 

Kepergian Glenn Fredly ini bak menyimak penggalan lirik lagunya yang diringi petikan gitar Tohpati, Jejak Langkah. 

 

Jejak langkah yang kau tinggal, mendewasakan hatiku.
Jejak langkah yang kau tinggal, takkan pernah hilang s'lalu.

 

Tulisan ini tak akan cukup bertutur tentang Glenn Fredly, tentu saja. Ini ibarat sebutir pasir penghargaan untuk sosok, kiprah, dan karyanya, terlepas dari fakta Glenn Fredly tetaplah orang biasa, seperti salah satu judul single yang dia lansir juga pada 2019.

Perjalananmu di dunia sudah selesai, Glenn, seperti judul single terakhir yang kau rilis pada November 2019. Selesai

Selamat jalan, Glenn Fredly... So long....