JEO - Insight

Menuju MotoGP 2022,
Sirkuit Mandalika
Cetak Juara Baru WSBK di Balapan Perdana

Rabu, 24 November 2021 | 08:06 WIB

Pada Maret 2022, Sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah balap motor kasta tertinggi, MotoGP. Gelaran perdana balap dunia di sirkuit ini pada 19-21 November 2021 pun sudah langsung mencetak juara baru bagi ajang World Superbike (WSBK), menggeser juara enam musim.

SIRKUIT Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (21/11/2021), mencatatkan sejarah. Laga perdana di lintasan balap ini langsung melahirkan juara dunia baru balap super bike.

Sirkuit Mandalika bersiap pula menjadi tuan rumah bagi ajang yang lebih membahana, yaitu MotoGP 22. Jadwal sudah dipastikan. Persiapan dan kesiapan lebih baik jadi tantangan. Ini kisah perjalanan dan catatan dari Sirkuit Mandalika hingga akhir seri Indonesia di WSBK 2021.

Kisah Sirkuit Mandalika memutar balik waktu 3,5 tahun ke belakang. Itu pun tidak seketika dimulai dari Mandalika.

Pada 6 Maret 2018, Presiden Joko Widodo mengunjungi Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Kunjungan orang nomor satu Indonesia ke trek balap sepanjang 4,12 kilometer itu bukan tanpa sebab. Ia ingin melihat kesiapan Sentul untuk menjadi tuan rumah MotoGP pada 2021.

Sirkuit Sentul bisa dibilang sudah menjadi rumah bagi olahraga motorsport Indonesia. Berbagai event balap dan aneka kegiatan otomotif lain sudah rutin dihelat setiap tahun di sirkuit yang pernah jadi tuan rumah MotoGP pada 1996 dan 1997 itu.

Pada awal 2019, Indonesia akhirnya terpilih menjadi tuan rumah MotoGP mulai tahun 2021. Kejutannya, bukan Sentul yang bakal jadi lokasi balapan. Nama Mandalika yang mengemuka. 

Bagaimana ceritanya?

 

  M E N U :  

 

BERAWAL
DARI "BALI BARU"

SHUTTERSTOCK/MBOJOBACKPACKER
Pantai Seger di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

MANDALIKA boleh dibilang bukan nama lokasi yang semula akrab di telinga warga dunia bahkan orang Indonesia, boro-boro pecinta motosport

Masuk wilayah administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mandalika awalnya belum punya pamor semencorong Senggigi, Gili Trawangan, dan sejumlah lokasi dengan awalan Gili di provinsi ini. 

Namun, semua berubah ketika pada 2016 pemerintah mencanangkan 10 destinasi prioritas baru untuk mendampingi Bali yang sudah mendunia. Istilah yang dipakai pun adalah Bali Baru. 

Baca juga: Arti PPKM Level 3 Bali bagi Ekonomi Bali dan Indonesia

Kesepuluh destinasi wisata prioritas itu adalah Borobudur di Jawa Tengah, Danau Toba di Sumatera Utara, kawasan Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Mandalika di NTB, Wakatobi di Sulawesi Utara, Morotai di Maluku Utara, dan Tanjung Lesung di Banten.

Pencanangan program tersebut dilatarbelakangi keinginan pemerintah menggenjot jumlah wisatawan mancanegara di luar Bali yang selama ini jadi tulang punggung utama pariwisata Indonesia. 

Upaya mengenalkan Mandalika dimulai pada 2017, tepatnya ketika kawasan ini ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Rencana menghadirkan sirkuit di sini pun mencuat. 

Baca juga: Menyingkap Pesona Mandalika, Surga Tersembunyi di Pulau Lombok

Sekretaris Dewan KEK Mandalika saat itu, Enoh Suharto Pranoto, menjelaskan bahwa KEK Mandalika akan dibangun dengan konsep mereplikasi kawasan Nusa Dua di Bali. Keberadaan sirkuit saja yang akan menjadi pembeda. 

"Konsepnya mereplikasi Nusa Dua tapi ini akan lebih dikembangkan lagi. Misalnya ada sirkuit MotoGP di dalam kawasan," ujar Enoh pada saat itu.

Dalam perjalanannya, muncul konsep baru untuk pengembangan pariwisata Indonesia. Pemerintah menggaungkan istilah baru pada 2019, yaitu Destinasi Super Prioritas.

SHUTTERSTOCK/CAHYADI SUGI
Pantai Kuta Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Dalam konsep baru ini, jumlah destinasi yang tercakup di dalamnya pun susut dan berubah, menjadi lima destinasi. Kelima Destinasi Super Prioritas yang akan mendampingi eksotisme Bali itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo di NTT, dan Likupang di Sulawesi Utara. 

Baca juga: Jelajahi 6 Surga Indonesia, Bali Salah Satunya

Head of Operations–Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Dyan Dilato, mengatakan, Mandalika terpilih dari destinasi super-prioritas sebagai lokasi sirkuit dengan sejumlah pertimbangan.

“Mandalika dirasa paling cocok untuk membangun sirkuit. Labuan Bajo enggak ada tanahnya, Likupang benar-benar pantai, Danau Toba dengan kulturnya. Banyak pertimbangannya,” ucap Dyan di Mandalika belum lama ini.

Pembangunan Sirkuit Mandalika diharapkan turut pula meningkatkan perekonomian setempat, terlebih setelah MotoGP benar-benar digelar di sini. 

"Ini juga diharapkan menjadi lokomotif perekonomian. Wisatawan datang karena ada MotoGP. Ada pantai yang bagus, itu bonus,” ujar Dyan.

Baca juga: Alasan Sirkuit Mandalika Dibangun di Mandalika

Meski demikian, kepastian hadirnya sirkuit di Mandalika datang pada 2019. Itu pun, pembangunannya baru dimulai pada 2020.

 

Kembali ke awal artikel

 TERPILIH JADI
TUAN RUMAH MOTOGP
SEBELUM SIRKUIT ADA

AFP/BAY ISMOYO
Foto udara dari Pertamina Mandalika International Street Circuit alias Sirkuit Mandalika. Gambar diambil pada 17 November 2021. Tampak dalam gambar, areal permukiman yang masih ada di tengah sirkuit.

MANDALIKA diumumkan menjadi tuan rumah MotoGP pada awal 2019  Padahal, sirkuitnya belum ada di sana. 

Promotor MotoGP, Dorna, disebut memilih Mandalika karena ada jaminan dari Pemerintah Indonesia. Jaminan ini tak bisa diberikan pemerintah untuk sirkuit Sentul. Sebabnya, Sirkuit Sentul bukan milik negara melainkan perseorangan. 

Sebelumnya, Dorna juga telah menyatakan minat menggelar balapan motor kasta tertinggi di Indonesia. Alasannya, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna sepeda motor terbesar di dunia dan karenanya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap olahraga balap motor juga tinggi.

Minat Dorna ini juga yang membuat Indonesia bisa langsung mendapatkan kontrak lima musim, meski Sirkuit Mandalika baru terpilih untuk kali pertama. Sebagai pembanding, Sirkuit Buriram di Thailand hanya mendapat kontrak tiga musim, yang dimulai pada musim 2018.

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Persero (ITDC) Abdulbar M Mansyur menyebut, lagi-lagi, faktor negara menjadi pertimbangan Dorna. Tak seperti Mandalika yang digarap dan dikelola BUMN, Sirkuit Buriram dikelola swasta. 

"(Pertimbangan Dorna) karena mereka melihat kita BUMN, kedua kita pasar yang sangat seksi jadi mereka semakin lama semakin mau di sini, dan ketiga kita kan pengembang pariwisata," kata Abdulbar di Kantor Kemenpora pada 25 Februari 2019.

Baca juga: Sri Mulyani Berharap Sirkuit Mandalika Dapat Mendongkrak Pariwisata Lombok

Kepastian Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP untuk musim 2022 diumumkan pada Oktober 2021. Laga balap motor kelas tertinggi ini dijadwalkan berlangsung pada 18-20 Maret 2022. 

Sirkuitnya? Baru banget jadi. 

Dikebut 14 bulan 

Pembangunan fisik Sirkuit Mandalika praktis baru efektif pada 2020. Meskipun, proses pembebasan dan persiapan lahan sudah berjalan lebih awal.

Pada 23 November 2019, pre-launch Mandalika Grand Prix Association (MGPA) pun digelar, dengan menghadirkan antara lain Michael Doohan, pebalap kawakan pada masanya. Desain penampakan akhir Sirkuit Mandalika pun muncul di acara itu.

Adapun tahap awal sebelum pembangunan sirkuit dapat dilihat dalam video berikut ini:  

Sirkuit Mandalika menggunakan trek yang memakai lapisan aspal jenis stone mastic. Aspal ini diklaim merupakan aspal dengan teknologi terbaru.

Meski ada embel-embel "street circuit", Sirkuit Mandalika bukanlah sirkuit jalan raya yang sesungguhnya seperti di Monako, Singapura, atau Isle of Man di Irlandia.

Trek balap yang dipakai adalah lintasan yang sepenuhnya dibangun baru dan tidak terkoneksi sama sekali ke jalan raya eksisting.

Menurut pengelola, istilah "street circuit"  dipakai mengacu ke diperbolehkannya masyarakat umum menggunakan fasilitas outer ring road sirkuit saat sedang tak ada balapan.

Ingat, hanya outer ring road-nya saja yang bisa diakses publik. Adapun lintasan utama balap tetap tertutup untuk umum.

Loading...

  

Tantangan sirkuit

Trek balap di Sirkuit Mandalika telah rampung. Namun, tidak demikian dengan fasilitas pendukung.

Masih banyak area-area yang belum diaspal, disemen, atau dilapisi rumput. Salah satunya, area komersial sirkuit.

Sebagian besar permukaan area komersial Sirkuit Mandalika masih berupa tanah tandus pasca-proyek. Ini membuat Sirkuit Mandalika gampang berdebu saat panas terik dan sebaliknya jadi becek begitu ada hujan. 

KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Penonton berjalan melewati jalur yang becek sesuai menonton Kejuaraan Dunia Superbike di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021). Kondisi itu terjadi karena hujan deras yang melanda kawasan sirkuit sejak Sabtu (20/11/2021). Meski demikian, penonton memaklumi kondisi tersebut karena pembangunan di kawasan sirkuit masih terus berlangsung.

Selain fasilitas pendukung, tantangan lain Sirkuit Mandalika adalah soal pembebasan lahan yang belum sepenuhnya rampung. Hingga awal November 2021, ITDC belum menyerahkan uang pengganti tanah warga hingga senilai Rp 4,9 miliar.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meminta ITDC selaku pengelola KEK Mandalika memberikan kepastian dan solusi untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut. 

"Masyarakat itu bukan enggak mau pindah. Mereka itu cuma minta kepastian kapan lahannya itu dibayar. Kalau memang enggak bisa sekarang, ya kapan(dipastikan saja waktunya)," kata Zulkieflimansyah saat ditemui wartawan di Sheraton Senggigi Hotel, NTB, Rabu (3/11/2021).

Zulkieflimansyah mengaku telah membahas masalah penyelesaian ganti rugi lahan warga di area sirkuit Mandalika dengan pihak ITDC. Dia pun menawarkan alternatif solusi pembayaran lahan warga menggunakan dana pinjaman dari Bank NTB.  

Hingga balapan WSDK berlangsung, 48 keluarga warga Dusun Bunut di Desa Kuta masih tinggal di tengah trek utama, tepatnya di sekitar tikungan 5, 6, 7, dan 8 Sirkuit Mandalika.

Karena pembayaran belum tuntas, warga yang kebanyakan adalah nelayan dan peternak sapi ini masih bertahan di lokasi. Selama berlangsungnya WSBK 2021, akses keluar masuk warga Dusun Bunut tertutup.

Akses masuk dan keluar Dusun Bunut hanya bisa melewati dua terowongan yang gampang tergenang air saat hujan deras turun. 

"Lebih dari satu minggu tidak bisa keluar masuk ke sini. Terus kami memotong pagar besi dari sirkuit untuk minta pertolongan," kata Suprayadi, warga Dusun Bunut kepada Kompas.com, Jumat (19/11/2021).

Warga Desa Bunut sejatinya bersedia untuk pindah bahkan sudah punya tujuan tempat tinggal baru. Soal harga, ITDC dan warga juga sudah sepakat di angka Rp 75 juta per are (100 meter persegi). Rata-rata satu keluarga besar warga punya lahan seluas 20 are. 

"Harga tanah sudah setuju Rp 75 juta per are. Tapi ini ada bangunan, dan mereka belum kasih harga (untuk bangunan)," kata Suprayadi.

Selama WSBK Mandalika berlangsung, warga Dusun Bunut harus memakai gelang pengenal untuk bisa akses keluar masuk. Tanpa gelang tersebut, mereka tak bisa melewati penjagaan ketat WSBK Mandalika.

Menuju MotoGP 2022 

Sirkuit Mandalika memiliki nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit. Sirkuit yang memiliki panjang lintasan 4,310 Kilometer tersebut dikelola Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

MGPA merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan race MotoGP di bawah naungan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Atas persetujuan ITDC, MGPA bekerja sama dengan Dorna Sports untuk menjadi promotor atau penyelenggara ajang MotoGP dan World Superbike (WSBK).

Nah, tahun ini Sirkuit Mandalika melakukan debut dengan menjadi tuan rumah ajang Superbike. Tahun depan, sirkuit yang memiliki 17 tikungan ini bakal menggelar event balapan paling bergengsi, MotoGP, yang menurut jadwal berlangsung pada 20 Maret 2022.

Saat ada event balapan, sirkuit ini siap menampung setidaknya 40 garasi di paddock area dan ada grand stand seating street circuit (tribune duduk), non-seated area (tribune berdiri), dan hospitality suites. Fasilitas-fasilitas ini bersifat sementara.

Tak seperti sirkuit-sirkuit pada umumnya, Sirkuit Mandalika unik karena langsung menghadap laut yang elok dengan suguhan pantai berpasir putih dan jejeran bukit. 

Pada MotoGP musim 2022, Sirkuit Mandalika akan menjadi lintasan baru bagi pebalap paling jago sejagat raya bersama Sirkuit KymiRing di Finlandia. Musim 2022 MotoGP akan dimulai dari Qatar pada 6 Maret 2022. Sirkuit Mandalika akan menjadi lintasan kedua bagi pebalap MotoGP di musim 2022. 

Kata mereka

Presiden Joko Widodo meresmikan Sirkuit Mandalika pada 12 November 2021. Dalam momen tersebut, Presiden Jokowi menjajal lintasan Sirkuit Mandalika meski trek basah karena sempat diguyur hujan.

"Rupanya begini yang disebut sirkuit balapan itu. Tikungan-tikungannya tajam sekali. Ada 17 tikungan. Kalau untuk pebalap mungkin enggak ada masalah, tapi saya?" tulis Presiden Jokowi.

 

Pebalap tim Pata Yamaha, Toprak Razgatlioglu, mengaku Sirkuit Mandalika sangat menyenangkan untuk balapan. 

"Saya senang berada di Indonesia dan selalu bergairah ketika datang ke trek baru. Saya sudah melihat foto dan video layout lintasannya. Trek ini menyenangkan untuk membalap," ujar dia.

ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU
Pebalap tim Pata Yamaha With Brixx World SBK Toprak Razgatlioglu mengibarkan bendera Turki seusai balapan pertama (race 1) WSBK seri Indonesia 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (21/11/2021). Toprak Razgatlioglu berhasil menjadi juara dunia WSBK 2021.

Toprak akhirnya menjadi juara dunia baru WSBK di lintasan balap Mandalika, sekalipun tidak menempati posisi finish pertama di seri ini.  

Juara enam musim WSBK, Jonathan Rea, menyebut ada beberapa tikungan Sirkuit Mandalika yang mirip dengan sejumlah trek yang pernah dia jajal. Dia mengungkapkan hal ini seusai latihan bebas pertama (FP1) dan FP2 di Sirkuit Mandalika, Jumat (20/11/2021).

KOMPAS.com/MOCHAMAD SADHELI
Pebalap Kawasaki, Jonathan Rea, merayakan kemenangannya di Race 1 WSBK Mandalika. Rea finis di urutan pertama di Sirkuit Mandalika, Minggu (21/11/2021). Namun, Rea dipastikan tak memperpanjang daftar enam kali menjuarai klasemen akhir WSBK.

"Tata letak keseluruhan bagus dan menyenangkan. Tikungan 1 mengingatkan pada Donington Park, yang ketiga adalah Misano, sedangkan perbedaannya terutama dibuat pada putaran di bagian tengah." 

Meski hujantak terbendung turun selama WSBK 2021 berlangsung di Sirkuit Mandalika, para pebalap justru memuji lintasan baru ini. Hujan yang mengguyur lintasan ini saat balapan berlangsung disebut malah menghadirkan daya cengkeram terbaik di dunia. 

Baca juga: Dituding Gagal Kendalikan Hujan saat WSBK Mandalika, Pawang Hujan di NTB Lapor Polisi

”Daya cengkeramnya sangat tinggi dalam kondisi hujan. Luar biasa. Motor tidak tergelincir terlalu banyak sehingga bisa sedikit tancap gas, sama seperti kondisi kering. Ini menjadi balapan yang menyenangkan,” ujar pebalap Aruba.it Racing-Ducati, Scott Redding, seperti dikutip harian Kompas edisi 22 November 2021.

Pujian soal daya cengkeram ini meluncur pula dari Rea. Namun dia memberikan sedikit tambahan catatan. 

”Masalahnya hanya drainase di luar lintasan, air di area run-off cukup dalam. Saya harap mereka bisa mengatasi itu. Namun, mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa. Selamat untuk semua orang di sini, pengelola sirkuit, dan panitia penyelenggara,” kata juara dunia Superbike enam musim itu, seperti dikutip harian Kompas dalam artikel berjudul Awal Langkah Besar Mandalika.

Tangkap artikel di harian Kompas edisi 22 November 2021 berjudul "Awal Langkah Besar Mandalika" - (ARSIP KOMPAS)

Pekerjaan rumah bagi pengelola sirkuit juga ada di area tanah sekitar tribune sehingga sangat becek saat hujan. Kondisi itu menyulitkan penonton untuk berjalan menuju tribune karena licin dan kotor. Area tanah itu perlu pengerasan dengan beton ataupun paving block agar penonton nyaman.

Direktur MGPA Ricky Baheramsjah mengatakan, penyelenggaraan Superbike ini menjadi tahap pembelajaran untuk menggelar MotoGP 2022. Pengalaman menggelar Superbike ini, kata dia, sangat penting untuk memperbaiki penyelenggaraan, juga menyelesaikan infrastruktur pendukung sirkuit.

 

Kembali ke awal artikel

BALAPAN PERDANA
DI MANDALIKA
CETAK JUARA

KOMPAS/RIZA FATHONI
Pebalap tim Pata Yamaha with BRIXX Toprak Razgatlioglu melakukan selebrasi dengan stoppie setelah berganti wearpack dan helm warna emas pada Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) musim 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit alias Sirkuit Mandalika, di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021). Toprak keluar sebagai juara dunia baru meski tak menjuarai seri Mandalika.

SELAMA enam musim terakhir WSBK sebelum WSBK 2021, ajang ini bak panggung bagi pebalap asal Irlandia Utara, Jonathan Rea.

Pada enam musim terakhir sebelum ini. Pebalap Kawasaki tersebut mendominasi balapan karena selalu menjadi juara dunia. Bahkan, dalam rentang 2015-2020, Rea beberapa kali mengunci gelar juara dunia sebelum musim berakhir.

Namun, musim ini berbeda. Dominasi Rea berakhir. Pebalap asal Turki, Toprak Razgatlioglu, menghentikan rentetan kemenangan Rea di Sirkuit Mandalika.

Sirkuit Mandalika menjadi saksi, Toprak mengunci titel juara WSBK musim 2021 sekalipun tak menjadi juara di seri ini. Dalam balapan Race 1, Minggu (21/11/2021), Toprak "hanya" naik di podium kedua, di belakang Rea.

Meski demikian, sudah cukup bagi Toprak untuk merengkuh gelar juara dunia WSBK 2021 dengan koleksi total 551 poin. Saat itu, dia unggul 25 angka atas Rea yang berada di peringkat kedua klasemen WSBK 2021.

Loading...

 

Dengan demikian, hasil Race 2 tak lagi berpengaruh terhadap Toprak, karena koleksi kemenangannya mengungguli Rea. Bahkan bila di klasemen akhir kedua pebalap memiliki poin yang sama, Toprak tetap berhak menjadi juara dunia.

Alhasil, ada dua sejarah tercipta di Sirkuit Mandalika. Sirkuit ini menjadi saksi lahirnya juara dunia baru WSBK dan Toprak menjadi pebalap pertama asal Turki yang mampu meraih gelar juara dunia WSBK.

Loading...

 

Selamat, para juara. Selamat, Mandalika. Sampai jumpa lagi di Sirkuit Mandalika dengan hajatan MotoGP 2022.

 

Kembali ke awal artikel