Konfeti—potongan kecil kertas dalam jumlah banyak—pun berjatuhan meningkahi keriuhan yang ditimbulkan dari hasil itu. Panggung Indonesian Idol X di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (2/3/2020), pun semarak dan berkilau.
“Lyodra… Lyodra… Lyodra!!” seruan dari para pendukung dara asal Medan, Sumatera Utara, tersebut, bersahutan menyesaki udara studio. Ekspresi gembira berbaur tak percaya menjadi ekspresi seketika Lyodra.
Bagaimana dengan Tiara?
Dengan wajah penuh senyum, Tiara Anugrah langsung memeluk Lyodra, begitu nama pemenang diumumkan.
Ini kisah mereka....
LYODRA Ginting. Dara asal Sumatera Utara tak kuasa menahan haru ketika namanya disebut sebagai juara Indonesian Idol X.
Ekpresi gembira dan tak percaya, memenuhi raut wajahnya. Penyanyi berusia 16 tahun ini tak henti-hentinya mengucapkan syukur atas gelar juara yang sekaligus menjadikannya idola baru Indonesia.
“Terima kasih banyak buat semua yang sudah dukung. Ini bukan perjalanan yang pendek, bukan yang mudah juga. Senang banget, rasanya. Bersyukut banget. Puji Tuhan,” ucap Lyodra.
Dia berterima kasih pula atas bimbingan para juri yang selalu memberi masukan konstruktif. Salah satu pesan yang diingat Lyodra adalah dari Maia Estianty.
“Bunda Maia selalu bilang, 'Kamu belum punya rasa, baru ngandelin teknik doang.' Jadi aku memahami hal apa yang harus aku kurangi. dan hal apa yang harus aku tambahin,” tutur Lyodra.
Lyodra juga pernah mengikuti kompetisi menyanyi solo khusus berusia 6 hingga 15 tahun di Festival Sanremo, Italia. Di kompetisi itu dia menjadi juara dengan mengalahkan 22 peserta dari 18 negara.
Hingga, pada Senin (2/3/2020), Lyorda menggenapi satu lagi takdirnya di babak Result and Reunion Show Indonesian Idol X, menjadi idola baru Indonesia.
Sebelum pengumuman hasil, Lyorda tampil memukau dengan lantunan tembang And I'm Telling You I Am Not Going, lagu yang dipopulerkan Henry Krieger featuring Jennifer Holliday.
Menurut Maia, penampilan Lyodra pada malam itu bahkan tak kalah bagus dengan juara Indonesian Idol 9, Maria Simorangkir. Meski begitu, Maia memberi pula sedikit catatan buat Lyodra.
"Tadi di awal, kamu kan datang dari penonton. Mungkin kamu ke-distract. Tetapi overall kamu bagus. Kamu tetap berbau-bau Maria," tambah Maia Estianty.
Keyakinan Maia bahwa Lyodra akan menjadi juara, diungkap lagi dalam babak Spektakuler Show Top 4. Duet Lyodra dengan Virgoun membawakan lagu Bukti, jadi penebal keyakinan Maia itu.
Ketika ditanya tentang duo dengan Tiara seperti usulan Maia dalam jumpa pers seusai gelaran, Lyodra mengatakan dia masih ingin memikirkan proyek solo.
“Belum kepikiran. Kami mau buat single sih. Semoga kariernya mendukung,” ujar Lyodra.
Simar mengatakan banyak pengorbanan yang diberikan Lyodra untuk merengkuh hasil maksimal. Salah satunya adalah Lyodra menjalani home schooling. Tidak hanya itu, waktu bermain Lyodra juga terpangkas lantaran ingin menggapai cita-cita sebagai penyanyi idola.
“Yang paling bagus adalah mental dan fisik dia terbentuk. Banyak pembelajaran yang dia dapatkan. Ini lengkap,” kata Simar.
Menurut Simar, capaian ini juga didapat Lyodra lewat banyak pengorbanan.
“Sebelum Indonesian Idol, yang dia juga korbankan adalah waktu bermain seperti anak-anak lain karena dia banyak kegiatan. Tapi walau demikian, kalau itu adalah hal positif yang enggak masalah,” ucapnya.
Ada pesan mendasar yang disampaikan Simar Ginting kepada putrinya.
“Tetap harus punya harga diri dan martabat," tegas dia.
Menurut Simar, tidak sedikit artis yang menghalalkan segala cara atau terbawa arus negatif di sekitarnya.
"Itu yang enggak boleh. Itu rambu-rambu yang enggak boleh dilakukan. Dia harus menjaga diri dari hal-hal tidak baik di dunia artis, (juga yang) enggak cuma di dunia artis,” tutur Simar.
TIARA Anugrah Eka Setyo Andini, begitu nama lengkapnya. Remaja 18 tahun asal Jember, Jawa Timur, ini membawakan lagu “Could It Be” milik Raisa di babak audisi Indonesian Idol X.
Judika dan Bunga Citra Lestari langsung terpesona dengan suaranya. Sebaliknya, Ari Lasso dan Maia Estianty berpendapat, suara Tiara kurang matang.
Nasib Tiara pun ada di tangan Anang Hermansyah. Itu pun, Anang cenderung punya pendapat yang sama dengan Maia dan Ari Lasso meski tak sampai pada kata "no".
Dan, sebelum Anang selesai berbicara, Judika mengeluarkan Titanium Ticket. "Kelamaan, kelamaan. Ini aku kasih (tiket) titanium," sela Judika.
Dengan tiket itu, Judika meloloskan Tiara ke babak selanjutnya, andaipun Anang tak meloloskan Tiara.
Namun, Anang sepanjang akhir audisi Tiara bersikeras menyatakan sudah berniat meloloskan sesama orang Jember itu. Bahkan, kepada Tiara, dia menawarkan jalur rekaman kalaupun dara ini gagal di Indonesian Idol.
Meski menggenggam janji Anang, Tiara membayar tiket titanium Judika dengan penampilan yang semakin bagus di setiap babak. Hasilnya, Tiara melenggang hingga babak Grand Final Indonesian Idol X.
Juri yang semula meragukan kemampuan menyanyinya pun dibuat terpukau. Menurut mereka, Tiara menunjukkan kemajuan yang sangat pesat.
Anang Hermansyah menyebut Tiara memenuhi empat faktor yang dibutuhkan dalam bernyanyi. Anang menyebut Tiara sebagai “penyanyi 4.0”.
Keempat faktor itu adalah karakter yang kuat, penampilan fisik, penguasaan panggung, serta cerdas dan bisa menularkan energi positif kepada penonton.
Sementara itu, Maia dan Armand Maulana menilai Tiara adalah paket lengkap yang bisa sukses di industri musik. Armand hadir sebagai "juri tamu" di babak Spektakuler Show Top 9 Indonesian Idol X.
Semakin jauh melangkah, Tiara semakin berani menjajal berbagai genre musik, termasuk membawakan lagu campursari “Pamer Bojo” milik Didi Kempot. Penonton dan juri sangat menikmati penampilan Tiara yang terlihat lepas dan mengasyikkan.
Pada babak Spektakuler Show Top 7, untuk kali pertama Tiara mendapatkan standing ovation, termasuk dari para juri.
Menurut para juri, penghayatan Tiara saat membawakan lagu “Sedih Tak Berujung” benar-benar dalam. Diakui Tiara, kisah sedihnya sendiri ikut dibawa saat menyanyikan lagu itu.
Pada babak 6 besar, Tiara kembali mendapat standing ovation. Kali ini, dia menyanyikan lagu “Waktu yang Salah” karya Fiersa Besari. Menurut Judika, semua peserta mengalami perkembangan, tetapi Tiara-lah yang paling pesat.
Anang menilai, seorang superstar telah lahir pada malam itu. Sementara itu, Maia melamar Tiara untuk menjadi bagian dari Duo Ratu, grup vokal bentukannya.
Langkah Tiara ke babak puncak Indonesian Idol pun tak terbendung. Pada setiap penampilannya Tiara menunjukkan bahwa dia layak masuk ke grand final.
Menurut Ari Lasso, Tiara memiliki aura kesenduan dalam menerjemahkan karya milik Yovie Widianto.
Di babak yang sama, Tiara tampil solo mengumandangkan "Bahasa Kalbu" milik Titi DJ.
Menurut BCL dan Judika, pada penampilan yang kedua, sosok Tiara telah kembali. Pasalnya, BCL dan Judika tidak melihat Tiara seperti biasanya saat berduet dengan Kahitna.
Kedua, Tiara berduet dengan Dul Jaelani dalam segmen "Tribute to Dewa 19". Iringan piano Dul membuat Tiara sukses bersenandung lagu "Kangen" karya Ahmad Dhani.
Yang ketiga, Tiara membawakan Greatest Love of All dari Goerge Benson. Terakhir, dia melantunkan Gemintang Hatiku dari Laleilmanino.
Adapun di babak Result and Reunion Show Indonesian Idol X, Tiara membawakan lagu I Surrender dari Celine Dion. Ini adalah penampilan akhir Tiara sebelum Daniel mengumumkan siapa yang dipilih Indonesia sebagai juara Indonesian Idol X.
Jumpa pers setelah babak hasil diikuti oleh empat juri saja. Ini kata mereka tentang Lyodra dan Tiara.
“Yang jelas bangga ya. (Untuk) dua-duanya, aku bangga banget. Aku bilang mereka talenta muda. Umur itu enggak bisa membatasi kreasi lebih ya. Lebih pengalaman, enggak. Ini yang muda bisa juara. Lyodra bangga membawa nama Sumatera Utara lagi,” tutur Judika dalam jumpa pers.
Menurut Anang, Lyodra dan Tiara memang pantas mendapatkan raihan tersebut.
“Aku dari awal lihat kemampuan Lyodra memang sudah luar biasa. Tiara bisa menyaingi pada saat itu. Hari ini mereka berdua jadi diva yang luar biasa,” ucap Anang Hermansyah.
Aksi para juri menyelamatkan Lyodra dan Tiara, lanjut Anang, memperlihatkan sejak awal potensi kedua penyanyi itu sudah terlihat.
“Waktu Judika memperjuangkan Tiara aku juga menyelamatkan Lyodra. Ini adalah bukti mereka layak di Grand Final. Kami berlima berdiskus begitu beratnya menyelamatkan mereka,” sambungnya.
“Tentunya puas. Tanpa mengecilkan Tiara, kemenangan Lyodra merupakan satu-satunya ajang yang bisa memberikan kesempatan pada anak Indonesia mana pun untuk jadi idola Indonesia,” kata Ari Lasso.
Menurut Maia, potensi dan peluang Lyodra dan Tiara pada saat ini bukan di jalur solo.
“Kalau tampil sebagai solois (penyanyi), banyak lawannya. Aku sih pengin nyatuin mereka jadi duo,” sambungnya.